Banyak Aplikasi, Perlukan Subsidi Gadget?

Selain memiliki keunggulan dengan adanya berbagai kartu seperti Kartu BPJS, Kartu PKH, Kartu Pra Kerja, Kartu KIP, Kartu KIS, dan berbagai kartu lainnya, Indonesia juga unggul soal aplikasi. Baru-baru ini, pemerintah membuat kebijakan terkait pembelian minyak baik itu minyak goreng ataupun minyak pertalite. 

Pemerintah mensyaratkan masyarakat untuk membeli minyak goreng curah dengan harga standar harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang sangat bagus dan perlu dilestarikan karena orang-orang sepuh diharuskan faham tentang Gadget atau Smartphone. 

Baca juga: Beli Minyak Harus Pakai Aplikasi atau KTP, Mau Tau Kenapa?

Tidak hanya itu, untuk membeli BBM jenis tertentu juga diharuskan menggunakan aplikasi MyPertamina. Ini merupakan terobosan baru agar masyarakat lebih smart dalam penggunaan gadget. Apalagi petani, nanti ketika ke sawah harus membawa smartphone untuk jaga-jaga seaktu bensinnya habis bisa beli tidak harus pulang dulu mengambil HP-nya. Ini merupakan upaya agar masyarakat meningkat dalam penggunaan teknologi. 

Lantas bagaimana ketika masyarakat tidak memiliki gadget atau smartphone sehingga tidak bisa beli minyak goreng dan BBM? Mengingat aplikasi-aplikasi tersebut tidak bisa didownload lewat batu, munthu, cowek, pacul, arit dan sebagainya?

Sepertinya perlu ada kebijakan susulan yaitu mendata masyarakat yang belum memiliki smartphone harus dibelikan smartphone baru agar ada kesetaraan. Rasanya tidak adil kalau yang bisa membeli minyak goreng dan BBM hanya orang-orang yang punya gadget saja. 

Oh... saya lupa. Ternyata untuk membeli minyak goreng bisa pakai KTP. Jadi nanti para ibu-ibu tidak bisa minta tolong kepada anak-anaknya untuk belanja minyak goreng di warung karena anak-anak belum memiliki KTP. 

Kan bisa pakai KK? 

Repot amat... mau beli minyak 1 liter saja harus cari berkas-berkas di dokumen keluarga. 

Kemungkinan ke depan, pemerintah juga akan membuat aplikasi MyTai. 

Fungsinya apa? Aplikasi ini digunakan oleh masyarakat untuk masuk ke WC umum. Bagi orang yang kebelet tentu ini akan merepotkan. Khawatirnya nanti tai-nya keburu keluar karena harus buka aplikasi ini dulu.