Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjemput Lailatul Qadar, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

22 April 2022   16:14 Diperbarui: 15 April 2023   01:06 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjemput malam lailatul qadar (ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO)

Saat ini, hanya tinggal menghitung hari saja kita jelang hari kemenangan. Hari Raya Idul Fitri yang telah dinanti-nantikan kehadirannya. Meski terbersit kesedihan karena harus berpisah dengan bulan suci Ramadan, namun segala doa tetap kita panjatkan agar kelak dapat bertemu kembali dengan bulan nan penuh keberkahan dan ampunan ini.

Di jelang Idul Fitri, tepatnya di sepuluh hari terakhir dan di hari ganjil, Allah mengaruniakan Lailatul Qadar bagi hambaNya yang khusyuk dalam ibadah selama bulan ramadhan. Maha Baik Allah yang tiada henti memberikan karunia dan keberkahan bagi hambaNya yang taat.

Malam lailatul qadar adalah malam mulia yang lebih baik dari malam seribu bulan. Hal ini tertuang dalam surat Al Qadr ayat 3, Allah berfirman bahwa "malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." Sementara itu, malam lailatu qadar diyakini hadir di hari ganjil seperti yang dijelaskan dalam HR. Bukhari "carilah lailatul qadar pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir di bulan ramadhan".

Kerangka Nalar, Mengapa Lailatul Qadar Hadir di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan ?

Tidak dapat dimungkiri, tingkat kekhusyukan kita dalam beribadah lebih tinggi di awal-awal bulan ramadhan. Semangat menyambut ramadhan jelas terlihat ketika kita melihat masjid penuh ketika waktu sholat dan tarawih. Namun, semakin hari tingkat ibadah semakin menurun. Masjid-masjid mulai lengang.

Hal ini semakin terlihat ketika THR sudah masuk ke rekening. Bukan lagi masjid yang ramai tapi mall dan toko pakaian yang justru sesak pengunjung. Masyarakat cenderung mulai berbondong-bondong memborong baju lebaran ketimbang memperbanyak ibadah ke masjid. Ramadhan bukan lagi tentang ibadah tapi lebih ke tradisi. Tradisi baju baru, tradisi mudik, tradisi kue lebaran, dll.

Tanpa disadari, inilah yang menjadi salah satu ujian terberat bagi umat muslim yang berpuasa. Bagaimana tetap bisa konsisten khusyuk dalam beribadah hingga hari kemenangan tiba. Karena itu Allah menghadiahkan malam terbaik bagi umatNya yang tetap taat di antara sepuluh hari terakhir ramadhan.

Oleh karena itu, seharusnya kita berlomba-lomba semakin meningkatkan intensitas ibadah di sepuluh hari terakhir ramadhan agar lailatul qadar dapat kita raih. Sepuluh hari terakhir yang begitu mustajab segala doa-doa dan permohonan ampunan kita pada Allah. Sepuluh hari terakhir yang penuh dengan kenikmatan ketenangan batin. Sepuluh hari terakhir yang sangat indah kala kita merasa begitu dekat denganNya.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk menjemput lailatul qadar ?

Kedatangan lailatul qadar bersifat rahasia. Tidak ada satu pun manusia yang mengetahuinya. Namun, diyakini malam lailatul qadar hadir di hari ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan. Hanya orang-orang beriman dan tentu saja pilihan Allah yang bisa berjumpa dengan malam lailatul qadar. Meski demikian, jangan berkecil hati, tetaplah taat dan bersemangat, sebab Allah adalah Maha Adil, termasuk dalam menentukan siapa saja yang bisa bertemu dengan malam lailatul qadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun