Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saat Sedih, Pilih Dengarkan Musik Sendu atau Riang?

15 Juni 2019   15:15 Diperbarui: 25 Juni 2019   13:23 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: psychologytoday.com/shutterstock)

Mendengarkan musik adalah salah satu cara untuk menumpahkan segala perasaan yang tengah berkecamuk. Tak sedikit orang yang memilih mendengarkan musik untuk mengisi ruang-ruang kosong hati. Dengan mendengarkan musik, dapat menstimulasi hormon dopamin yang berhubungan dengan kepuasan dan perasaan senang.

Itulah sebabnya, mengapa ketika musik sudah diputar, suasana yang tadinya hambar akan berubah menjadi lebih hidup, suasana yang tadinya sepi menjadi ramai. Bahkan, tak jarang yang memanfaatkan musik sebagai wadah untuk melepaskan kesedihan atau mengungkapkan perasaan-perasaan lainnya. Tak dapat dimungkiri, setelah mendengarkan musik kesukaan, kita akan merasa lebih lega dan bersemangat.

Dekatnya musik dengan kondisi emosional manusia juga ditegaskan oleh Jamalus, seorang ahli musik yang menyatakan bahwa "musik merupakan hasil karya seni berupa bunyi yang dibentuk menjadi sebuah lagu atau komposisi yang mengungkapkan isi pikiran dan perasaan yang menciptakannya melalui berbagai unsur pokok musik yaitu harmoni, melodi, irama dan bentuk atau struktur lagu serta bentuk ekspresi sebagai satu kesatuan".

Dengan demikian, tak heran jika musik kerap dijadikan wahana untuk meluapkan segala kondisi hati seseorang atau sekadar menghidupkan suasana.

Tentu saja ini menjadi kesempatan besar bagi pegiat industri musik untuk berlomba-lomba meraih pangsa pasar melalui musik yang bertema atau musik yang dapat menggambarkan suatu perasaan tertentu. Dan salah satu tema musik yang paling laris manis adalah musik mellow (baca: melankolis) yang identik dengan musik bernuansa kesedihan dan percintaan.

Putus cinta, pengkhianatan cinta, cinta yang tak sampai, ketulusan cinta sampai pada kematian adalah tema musik melankolis yang paling banyak diminati. Musik-musik seperti ini dianggap dapat mewakili perasaan para penikmat musik yang hampir tersentuh oleh segala usia. Jadi jangan salah, kesedihan kita ternyata dapat menjadi peluang besar yang menguntungkan dalam bisnis industri musik loh!

Ada beberapa orang yang ketika tengah dirundung kesedihan seperti diputuskan pacar atau dikhianati orang yang dicintai memilih untuk meratapi kesedihan sembari mendengarkan musik. Bahkan ada yang sampai menangis tersedu-sedu, entah karena memang kesedihan yang mendalam atau karena pengaruh musik yang sedang didengarkannya. Yang jelas, musik dapat melarutkan suasana dengan sangat dramatis.

Lantas, ketika sedih baiknya mendengarkan musik mellow atau justru musik yang bernada riang ya? Tidak ada pilihan yang salah sih, karena semua bergantung pada selera masing-masing. Ada yang memilih musik mellow karena dapat menerjemahkan kesedihannya, tapi ada juga yang memilih musik riang agar kembali bersemangat dan melupakan kesedihannya. Beberapa sahabat yang saya tanya berpendapat begini:

"dengerin lagu sedih sih...biar makin mewek..."

"kalo dengerin lagu yang pas dengan perasaan tu lebih greget aja..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun