Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pentingnya Mengajari Anak Perempuan Tentang Ketrampilan Rumah Tangga

27 Maret 2014   20:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya suka iri, melihat teman teman wanita saya yang pintar menjahit, memasak, membuat kue dan memiliki ketrampilan lainnya. Sedangkan saya, hmmm.....masih jauh dari angan angan. Semua masih dalam taraf belajar. Dirumah menu sehari hari kalau nggak tumis, rebus atau goreng. Untungnya Suami dan Key asyik asyik saja tak ada yang complain.

Jangan tanya saya apa perbedaan antara kunci dan kencur, bingung bo’. Wong andalan saya hanya bawang putih, bawang bombay dan cabe.

Simbah kakung terlalu memanjakan saya, tidak boleh turun ke dapur. Takut tangan saya kena pisau atau kena minyak. Jika saya complain, Simbah selalu bilang, Cucu mbah hanya kamu dan masmu nduk.Yang penting saya belajar dan belajar. Kalo pinter, dapet kerja trus banyak dapetin duit, jadi tak masalah kamu tak bisa masak atau menjahit, karena kamu bisa membayar pembantu kata simbah kakung.

Simbah kakung lupa, bahwa roda kehidupan itu berputar, syukur kalau ekonomi saya bagus masih bisa membayar assistan, kalau enggak? Tidakkah saya nantinya akan menyusahkan orang lain, hanya menjadi benalu. Bisanya hanya meminta dan berpangku tangan saja.

Akhirnya saat lepas dari orangtua, sekolah dan merantau keluar pulau, alhasil saya gelagapan sendiri. Dapat kerjaan di hotel di dusun yang transportasi masih susah danjauh dari mana mana pula. Roti adalah pilihan terbaik untuk mengganjal perut, namun dasar perut saya perut Indonesia, kalau belum makan nasi masih saja kelaparan. Beruntungnya memiliki ibu kos yang baik, beliau suka memberi saya makanan. Saya tak enak hati sendiri. Meskipun sebagai gantinya saya sering memberikan oleh oleh saat saya sedang ke kota.

Daripada kelaparan , saya harus belajar masak. Bondo nekat. Jangan tanya beberapa kali masakan saya gosong, pacar saya ( skr jadi suami ) suka ngeledekin

yang membuat kejengkelan saya melumer. Gimana nggak lumer, wong sebagai gantinya dibelikan nasi. Akhirnya setelah beberapa kali mencoba, saya bisa. Wah betapa bahagianya saya.

Itu baru soal masakan, soal ketrampilan laen seperti menjahit, membuat kue dll..hiks…dengan menyesal saya bilang saya tidak bisa sama sekali. Jahitan saya nggak karuan asal nggak bolong saja. Kenapa saya tidak belajar supaya saya bisa menjahit pakaian lucu buat anak saya atau hanya sekedar menjahit pakaian mereka yang robek. Apalagi membuat kue....saya masih belum bisa. Kadang saya ingin membuatkan mereka kue kue lezat bukan hanya gorengan saja.

Karena melihat banyak kekurangan dalam diri itulah, saya ingin Key tidak seperti saya kelak. Saya harus banyak belajar supaya bisa mengajari Key nantinya, supaya dia menjadi wanita yang tidak hanya pintar mencari uang saja, tapi lihai dalam urusan rumah tangga juga.

Bismillah saya bisa!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun