Mohon tunggu...
Fidelia Harris
Fidelia Harris Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing

Lupakan soal kegilaan… lupakan soal sampah.. lupakan soal mutu.. lupakan soal keyakinan.. lupakan soal teori.. lupakan soal anjing yang menggonggong dan kucing yang mengeong.. "aku cuma mau nulis" so what??

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika Kembali ke Rumah

22 Desember 2015   12:52 Diperbarui: 22 Desember 2015   15:47 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setahun yang lalu saya minggat dari Kompasiana, itu gara gara kerusuhan pada "peningkatan mutu" di web ini. beberapa kali mencoba masuk saya selalu gagal *hikss..* sudah berupaya nongkrong dirumah tetangga yang punya wifi gratisan, buka di warnet, ngumpet-ngumpet masuk kamar kost teman bahkan semalam suntuk di pos ronda yang dekat warung makanan cepat saji namun selalu saja gagal. Akhirnya saya baper, ga mau lagi nulis di Kompasiana. Meski kadang kangen suka intip-intip tulisan teman-teman lainnya, suka komentar di artikel milik orang lain dan berharap orang masih mengingat saya. (ga ngaruh sih, tetap saja ga ada yang ingat saya siapa, bahkan emak di rumah kadang lupa punya anak perempuan, saya masih disuruh gali sumur dan angkat galon).

pernah suatu hari saya lihat tulisan saya awut-awutan jadi ga jelas mirip rambut saya kalau bangun tidur, jigrak keatas dan kadang bau iler. Saya semakin frustrasi dan tak ingin lagi ada disini! saya muak! saya ingin lari kehutan, berenang kepantai lalu belanja kepasar!! itu tulisan kenapa acak-acakan? kenapa berubah paragrafnya? kenapa foto menghilang? kenapa kang Pepih ga gondrong?? *hela napas* saya lelah kakak.. saya ijin minggat setelah menghapus beberapa artikel dan bersembunyi untuk tidak menampakan batang hidung lagi. (mau menampakan juga malu lah, orang cuma seiprit). Satu hal lagi yang saya sedihkan, tidak lagi ada catatan harian di kategori, artinya? saya tidak bisa posting catatan hutang saya di warung Juleha. duhh!!

Suatu sore timeline Facebook saya penuh dengan pergulatan kubu Prabowo dan Jokowi, saya bingung berada ditengah-tengah pertikaian mereka. Bagaimana mungkin perempuan seimut aku masuk diantara kubu itu? saya akan pada pilihan saya sendiri Vote Sule untuk indonesia lebih baik. Maka keinginan saya untuk mengundurkan diri jadi kompasianer terimut semakin kuat, saya menyerah menjadi imut!! saya lelah harus mempertahankan gelar imut, untuk itu saya menaikan berat badan menjadi 16kg lebih montok dan semok. Dari sinilah awal mulanya saya sadar bahwa saya tak lagi kurus dan banyak Kompasianer yang tak lagi mengenal saya. Yess..!! misi saya berhasil.

Kasus Pakde Kartono dan tante kinyis-kinyis menjadi awal ledakan hati saya untuk muncul lagi, 'gatel' mau ikutan ngerusuh dan bikin heboh sana sini, 'gatel' ingin komentar cipok sana cipok sini di setiap artikel orang. Dan saya 'gatel' mau melihat wajah asli Budi Anduk, saya gatel segatel gatelnya karena ternyata muka Brad Pritt yang saya kagumi itu ternyata Budi Anduk di dunia nyata. Aaahhh... padahal kalau saja yang diapajang foto aslinya, mungkin saya orang pertama yang akan foto bareng dan dipajang di media sosial (lalu akun Facebook saya deactive dan tulisan saya di Kompasiana jadi kosong melompong) Tidak mengapa, karena saya akan menjadi Syahrini yang menebar sensasi sambil maju mundur cantik. "Alhamdulillah ya.."

Kompasianival 2015

Menjelang perhelatan akbar itu entah mengapa saya berani-beraninya muncul menampakan wajah saya di dunia nyata *Yaelaaahh Deeelll, Lo pikir Lo Langit Quinn??* ahahaha... Menginjakan kaki di Gandaria City itu mengingatkan saya Kompaisanival tahun 2012 dimana saya masih jadi anak Fiksiana yang kalau bikin cerita dari jaman Firaun manjat tebing sampai Hitler makan getuk masih aja ngaco, bahkan di jaman Jokowi sudah jadi presiden tulisan fiksi saya masih hancur dan ga jelas benang merah benang hitam dan benang hijau mau dibikin pola kain seperti apa? Tapi beruntungnya saya, teman-teman lama di Fiksiana masih menerima saya apa adanya meski dudul. Mereka mencintai saya karena saya dudul dan gesrek, untuk itu saya mempertahankan kegesrekan ini demi cinta mereka *kibas poni*.

Gara-gara sering pose gesrek dan posting status dudul saya akhirnya di jebloskan ke Planet Kenthir. Planet penuh lendir dan phumor bau sumur! Mungkin karena saya sering ingusan jadi dianggap pantas masuk ke Planet itu *berlendir*, salah satu syaratnya jangan cukur bulu ketiak saja katanya. okehSip saya paham dan menyetujuinya!

Menjelang Kompasianival 2015 bos Madyang tiba-tiba memasukan saya di komunita pecinta kuliner juga. sumpah! saya bingung! laaah wong saya ga bisa masak, cuma sering posting foto mie instan di samping gelas hello kitty kok sudah bisa masuk Pecinta Kulinernya kompasiana?? bagaimana mungkin saya bisa tulis mengenai makanan? kadang saya seharian ga makan kalau lagi telat gajiannya! usut punya usut ternyata saya dimaskan ke komunitas ini karena bentuk yubuh saya yang mirip bakpao dan pipi chubby menggemaskan kayak melisa si penyanyi Abang tukang bakso (sekarang abangnya udah beralih jadi tukang sioamy). oohh.. baiklah, sekali lagi saya paham dan menyetujuinya.

CLICK menjadi keluarga baru saya ketika detik-detik menjelang Kompasianival 2015, bertemu dengan sesama pengguna Commuterline sungguh membuat saya sadar bahwa saya ternyata manusia normal. *kibas poni lagi* persyaratannya tidak mutlak yang penting saya pengguna commuterline, saya beneran pengguna loh kadang pacaran disitu, berantem disitu, ngintip chat orang disitu, jatuh cinta, pataha hati, mandi dan makan disitu juga. Jelas sekali bahwa Commuterline menjadi sarana yag paling dicari saat ini.

tsssaahhh.. promosi..

Kompasianival 2015, mambawa saya kembali kerumah. sejak melanglang buana keluar sana ternyata Kompasiana lebih berasa banget seperti rumah yang tepat bagi orang-orang seperti saya. *seperti apa emangnya?*

Udahlah Min, ga usah dijadikan HL atau apalah tulisan ini. Seperti biasa orang gila ngoceh mah udah biasa dimana aja bebas..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun