Mohon tunggu...
Adik Wibowo
Adik Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Beyond Blogging

Salam! Saya Adik Wibowo, berlabuh di pelabuhan terakhir yaitu Home Sweet Home sambil belajar berliterasi, ngomong di depan kelas untuk trainee perhotelan kapal pesiar dan english MedWist, sarasehan di pendopo bersama komunitas seni budaya. Mengembara selama belasan tahun menjelajah dunia terfasilitasi lantaran menjadi kru kapal pesiar bidang perhotelan. Adalah sangat tidak fair apabila kenangan, pengalaman itu hilang tertelan masa begitu saja. Di sini ingin hati berbagi literasi agar tetap menginspirasi atau menambah perspektif terhadap perjalanan, pengalaman maupun sudut pandang. Terimakasih kepada semua yang telah membaca setiap teks - semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sekali Ketemu - Romansa Volendam#01

8 Januari 2024   18:02 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manggih mengimbangi antusias pak Ben. Semangat ia menjelaskan bahwa bekerja di kapal pesiar itu totally berbeda dengan bayangan. Akan ada hari-hari yang tidak selalu indah. Bukan karena tidak bisa bekerja, tetapi karena rutinitas. Tiap hari dijalaninya sama dan sama. Tidak ada hari libur. Kejenuhan itu yang sekali tempo menjadikan suasana hati kusut. Topik klasik yang menjadikan terlempar di atas geladak bertahun-tahun adalah  dollar. 

"Keliling dunia? Ya, itu juga menjadi salah satu anugrah dan bagian dari perjalanan waktu di kapal pesiar".  Manggih nerocos cerita.

"Emang pacarnya nggak kangen kak, kalau ditinggal lama gitu?". Perempuan yang sejak tadi paling serius memperhatikan ulasan tampak mengangkat bicara dan mengajukan pertanyaan yang tak disangka oleh Manggih. Dia duduk di dekatnya.

"Aku yakin cewek itu akan tidak terima kalau kutinggal lama, dan aku yakin susah sekali meyakinkannya bahwa berangkatku ke kapal itu untuk kembali. Untuk sementara. Tapi yang jadi soal ceweknya itu yang gak ada ... he he he". Sekenanya Manggih menjawab.

Panjang lebar perbincangan siang itu. Pendopo Kafe itu agak berbeda dirasa Manggih. Banyak wajah baru.  Orang-orang dari MedWist kali ini bisa dikatakan adik kelasnya jauh. Mereka adalah orang-orang yang sangat antusias untuk bisa bekerja di kapal pesiar. Persis seperti yang dirasakannya sewaktu di belajar di MedWist dulu. 


Perempuan yang duduk di samping Manggih itu ternyata bernama Bella. Dia yang tampak paling serius memperhatikan tiap ucapanya. Jelas hal itu sempat membuyarkan konsentrasi. "Kenapa adik kelasku ini cantik banget?". Batinnya. 

Bella merupakan sisiwi MedWist yang terlihat tekun dalam setiap pelajaran atau setiap kegiatan kampus. Bahkan banyak acara non formil  yang dapat diikuti. Kesempatan kerja sebagai casual worker di hotelpun dihajarnya. Tak heran jika Bella makin lancar materi hotelnya. Juggling dikuasainya. Memasak western food juga mantap sekali. Buah ketekunan belajar memang menjadikan unggul.
Selain cantik Bella cenderung supel dan aktif. Menurutnya segala sesuatu itu perlu dipelajari. Bukan hanya untuk komersil semata melainkan bisa untuk menyalurkan hobi. Siang itu Bella memang terlihat paling antusias.

Ada yang menjadi kesan mendalam dari kejadian  siang tadi. Manggih merasa sebuah keberhasilan itu akan dirasa ketika langkah maju itu sedikit lebih dulu dari pada yang lain. Pengalaman berhasil kerja di kapal pesiar nyata bisa dirasa. Manggih tetap merasa berkesan dengan perempuan bernama Bella tadi.  Dialah orang yang mau serius bertanya tentangnya, tentang perjalanannya, tentang hari-harinya di kapal. Pokoknya siang itu Manggih bagai bergulung-gulung di hamparan bunga. Hatinya ikut berbunga.

Singkat dan sepele pertemuan siang itu adalah  perjumpaan pertama kali dengan Bella. Pertemuan yang kelak memberi spirit baru dalam melangkahkan kaki.

"Kak Manggih, Bella bisa minta no telp gak, ntar Bella pengen konsultasi lebih detail tentang Holland America Line, boleh gak?". Sambil mengeluarkan handphone Bella memohon. Keduanya lalu bertukar nomer telepon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun