Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang, Opsi Terakhir dari Diplomasi

21 Oktober 2019   15:40 Diperbarui: 21 Oktober 2019   15:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sifat Perang dalam Islam adalah defensif dan bukan ofensif. Dalam surat an-Nisa: 190 dijelaskan bahwa diperintahkan perang di jalan Allah ketika musuh menyerang kita terlebih dahulu. Adapun jika perang dilakukan secara ofensif dijelaskan dalam an-Nisa: 193 tentang diizinkan perang untuk menghilangkan kekufuran dan kemusyrikan.

Perang diperbolehkan tapi dengan melihat kondisi dan situasi. Dalam surat An-Nisa:77 dianjurkan untuk menahan diri dari berperang dengan kutipan "tahanlah tangan-tangan kalian dari berperang". Karena itu, Islam tidak menghendaki peperangan dan lebih mengutamakan perdamian, maka perang adalah opsi terakhir.

Tujuan perang dalam Islam adalah:
-Menegakkan agama dan mengokohkan dakwah
-Mempertahankan diri dan wilayah
-Melindungi tawanan

Islam bukanlah agama yang anarkis, ketika itu Islam ditindas bukan diwilayah Islam, Mekkah. Maka dari itu, rombongan hijrah ke Madinah. Disana dibangunlah sebuah negara dengan kewajiban untuk mempertahankan wilayah dari penjajahan. 

Beberapa perang yang dialami Rasul, bukanlah perang yang ofensif melainkan defensif guna mempertahankan wilayah Islam.:

-Peristiwa Perang Badar 2 H adalah perang pertama dalam Islam.
-Perang Uhud, banyak orang munafik disana (karena itu, orang munafik lebih berbahaya daripada orang kafir). P. Uhud merupakan ujian secara keimanan. Rasul lebih mendoakan supaya hatinya jadi lebih terbuka. Ketika turun kewajiban perang, orang munafik mulai cari banyak alasan. Maka, perang itu juga ujian keimanan.
-P. Khandak adalah strategi bertahan dalam perang. Islam bukan hanya mengajarkan "ayo maju bertempur" namun juga strategi bertahan. Bagaimana cara kita untuk keluar dari kesulitan, maka menurut Islam, strategi itu sangatlah penting.
-Fath Mekkah tidak ada darah menetes

Hubungan Internasional dalam islam dan HHI adalah sama dan tidak bertentangan, keduanya telah sepakat bahwa kemanusaan haruslah dijaga dan dihormati. HHI dan Islam merupakan pendidikan yang harus diajarkan sejak din dan diperkenalkan kepada masyarakat. Anak-anak, perempuan dan orang tua mendapatkan keadilan mereka. 

Islam sangat berjasa dalam mewujudkan kemaslahatan baik di dunia maupun di Indonesia. Islam juga sangat berjasa dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, sastra, dan budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun