Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Landasan Hubungan Internasional Perspektif Islam

19 Oktober 2019   08:00 Diperbarui: 19 Oktober 2019   08:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ranah politik ataupun ranah sosial adalah ranah yang tidak menetap, dinamis dan selalu berkembang sesuai kondisi dan situasinya. Adapun hubungan internasional ditinjau dari perspektif Islam memiliki ciri khas yang mampu membedakannya dengan hubungan internasional perspektif Barat. Islam datang dengan tujuan untuk menegakkan keadilan dan perdamian yang tentu saja jauh dari hal hal yang berbau kejam seperti halnya terorisme yang dituduhkan Barat.

Maka dalam konteks kekuasaan dan perpolitikann, Islam selalu menekankan akan pentingnya kesadaran kolektif bahwa kekuasaan tertinggi adalah "siyasah ilahiyah wa inabah nabawiyyah" dengan meunggalkan otoritas kekuasaan hanya pada Allah. Hal tersebut, tentu selaras dengan pendapat al-Maududi yakni siyasah 'adilah. Pembangunan dasar-dasar politik pemerintahan Nabi telah menjadikan transformasi yang besar bagi peradaban yang bersendikan ilmu dan pemikiran.

Saat ini, semakin banyak masyarakat yang menyadari bagaimana pentingnya membangkitkan kembali unsur agama sebagai pencerah dalam konteks politik dan hubungan internasional. Islam semakin diharapkan untuk dapat membangkitkan keilmuan HI selama 2000 tahun yang stagnan atau berputar putar dalam tradisi sekuler Eropa. 

Adapun saat ini, banyak sekali tantangan yang dihadapi umat Islam salah satunya adalah bagaimana kita bisa memberikan pengenalan dan pencerahan kepada masyarakat global bahwasannya Hubungan Internasional perspektif Islam adalah jalan utama untuk membebaskan umat dari kungkungan permasalahan. Karena tidak dapat diragukan bahwasannya Islam mengacu pada pedoman utamanya yakni al-Qur'an, rahmatan lil alamin.

Adapun jika Metodologi perspektif Barat mengacu pada dua kubu dengan landasan proposisi empiris dan teruji seperti positivis (realitas objektif yang berada diluar ranah) dan post-positivis yang menganggap realitas adalah sebujektivitas manusia yang dihasilkamn melalui konstruk berdasar konsep, bahasa dan ideologi. 

Namun, terlepas sari itu semua, HI Islam lahir sebagai metodologi HI alternatif dunia baik bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia maupun negara maju lainnya. Islam banyak melahirkan jasa-jasa yang bermanfaat terutama perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan hingga sastra.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun