Mohon tunggu...
Afiani Gobel
Afiani Gobel Mohon Tunggu... -

Bicara dengan PENA CINTA.. Ketika MATA JIWA Menangkap MAKNA SEMESTA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dunia Seluas Kuku

7 Oktober 2011   13:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tataplah langit biru di atas sana. Begitu luas. Sehingga tentu tak kan sanggup menyapu setiap jengkalnya dengan pandangan mata kita yang sungguh sangat terbatas. Jelajahi pula daratan yang sedang kita pijak. Terhampar hingga jauh di depan, belakang, kanan dan kiri kaki kita. Maka sekali lagi, tiada kemampuan kita untuk dapat menginjak setiap butiran pasir dan tanah yang terhampar itu dengan langkah kita. Lalu samudra yang tersembunyi sambungannya di cakrawala. Pun lebih luas dari daratan ini. Sekali lagi, kita hanya bisa menganggapnya ‘luas’, tanpa daya untuk mengarungi liter-liter air yang mendominasi permukaan bumi tempat kita berpijak itu. LUAS.. LEBAR.. BESAR Kata-kata yang mewakili langit dan bumi. Allaah tak pernah biarkan kita mengambil kesimpulan, tanpa menunjukkan kebenaran yang tersembunyi, di balik apa yang telah kita baca. Jika kita mengenal kata ‘apel’. Sebagai guru TK, mungkin diriku hanya mengenal buah apel dengan seluk beluk si apel itu sendiri. Meskipun pernah dengar kata ‘apel’ di dunia yang sungguh tiada hubungannya dengan ‘apel’. Ia muncul, kemudian menawarkan canggihnya teknologi informasi dan komunikasi melalui produk-produknya yang kemudian mendunia dan menjadi satu perusahaan yang berhasil menjulang dengan kemampuannya berinovasi. Yap.. Laptop Apple, Ipad Apple, Iphone Apple dengan berbagai kelebihan yang kemudian menjadi satu tren baru dalam dunia persilatan ‘teknologi’. Well, sangat ingin punya satu di antara produk-produk Apple itu. Tapi, hanya berpikir begitu. (perilaku konsumtif) ^^.  Sama sekali tidak berpikir tentang, siapa manusia di balik besarnya si Apple, di mana ia di produksi, bagaimana bisa sukses. Sibuk berkutat dengan dunia anak-anak dan pendidikan. Hingga kadang mulai tak menjenguk dunia lain. Lalu, dua hari lalu, tersentak dengan sebuah berita. Kepergian seorang Steve Jobs. Siapa..??? Begitu awalnya. Dan terbukalah semuanya. Ia seorang pendiri Apple dan pemilik otak yang terlibat dalam setiap langkah inovasi Apple, tentang kanker yang dideritanya selama 7 tahun, tentang ini, tentang itu. Melihat berita Steve Jobs, satu momen yang kemudian menyadarkan diriku bahwa dunia bukan hanya di sekitar kita. Ia begitu LUAS. Di hari yang sama. Membaca sebuah berita di yahoo.co.id. Tentang guru yang mulai malas dan menyerah untuk mengajar karena begitu banyaknya tuntutan, tanpa diimbangi dengan perbaikan fasilitas mengajar dan belajar yang bukan hanya membosankan bagi guru. Namun juga membosankan bagi siswa. Satu info lain yang muncul di berita itu. Jika tanggal 5 Oktober akan kita ingat sebagai hari TNI atau hari ‘ulang tahun’ seseorang. Ternyata, ia juga merupakan hari guru internasional. Mmmm.. beneran baru tau. Kembali menyadarkanku, meskipun tanggal-tanggal dan hari-hari seperti itu bukanlah sebuah hari yang sakral bagiku. Namun, iapun kembali membuka mata tentang LUASnya dunia. Berseberangan dengan dunia yang begitu LUAS. Toh di dunia anak-anak ini, dunia sempitku ini. Ternyata telah menghimpun banyak hal dalam sekejap. Sepekan lalu, seorang ayah dari seorang teman kecil menyapaku. “Dulu dari STM ya..?” “Iyaa..” Dalam hatiku. Tuh kan bener, dia teman STM dulu. Pikiran itu ada dalam otakku sejak setahun lalu. Karena khawatir salah orang, jadi diam sajalah. Setahun lebih menyimpannya, sehingga terbuka karena dimulai oleh teman itu. Aaah.. Dunia ini SEMPIT saja. Di dunia kecilku ini juga, bisa bertemu kembali dengan teman satu kelas waktu di SMP dulu. Teman yang cukup dekat. Karena dulu juga sama-sama ikut ekskul yang sama. Pertemuan yang kemudian kembali mendekatkan kami di dunia maya dan dengan sms-sms. Dunia ini KECIL kok. Tambah satu wajah lagi yang sejak tahun ajaran baru, telah aku curigai sebagai seseorang dari masa lalu. Rasanya wajah itu tidak asing di memori. Hanya saja, belum sempat lihat siapa nama anaknya dan nama pemilik wajah itu. Yang selalu mengantar anaknya hingga depan pintu, kecuali kalau aku yang kebagian waktu piket, maka dia hanya melepaskan anaknya dari dekat kendaraannya saja. Hmm.. apa karena aku yaa..? (Halaaah.. Ge Er lu) Kemarin baru tau nama anaknya. Trus, pagi ini segera membuka buku murid tetap. Di mana tercatat nama anak, tanggal lahir, nama orang tua. Daaaan.. YAP..!! He is my friend. Menjadi nyata sekali, dunia tidak seLEBAR daun kelor..?? Luas dan sempitnya akan menjadi sangat bermakna. Tinggi nilainya sebanding dengan bagaimana kita menyikapi keduanya. Karena luas atau sempit dunia tempat kita makan minum, bekerja, tidur dan lain2nya ini. Tak lain hanyalah ungkapan dan hanya memberikan pengaruh sesuai dengan refleksi kita atas LUAS dan SEMPIT itu. Pun dunia seluas kuku, ilmu Allaah yang menjadi rahasia pada kuku2 mungil kita itupun akan menampakkan, betapa LUASnya ujung dari jari kita itu. Sedangkan kita, hanya setitik debu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun