Mohon tunggu...
Fifin Alfiani Rizqiyah
Fifin Alfiani Rizqiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih pemula, butuh pengalaman yang banya. Go to the moon but still down to earth.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kesehatan Lingkungan Pesantren

25 Oktober 2021   09:25 Diperbarui: 25 Oktober 2021   09:35 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang dimana para siswanya tinggal dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai atau ustadz/ustadzah serta memiliki asrama untuk tempat tinggal. 

Siswa pesantren biasa disebut santri dan santriwati bagi siswi. Hadist nadhofatu minal Iman yaitu kebersihan adalah sebagian dari iman pastinya sudah familiar bahkan telah dihafal oleh santri, akan tetapi bukan berarti tidak ada masalah kebersihan dan kesehatan yang terlihat hal itu terjadi karena kurangnya perhatian dikalangan pesantren hal ini juga berhubungan dengan kesadaran santri. Sikap dan perilaku santri yang tidak sejalan akan mempengaruhi kondisi kesehatan di pesantren. 

Tingkat kesadaran santri tentang kesehatan lingkungan masih rendah dilihat dari perilaku santri yang masih kurang baik terhadap lingkungannya. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu peraturan di pesantren yang belum maksimal, aturan piket belum menyeluruh di lingkungan pondok pesanten, sanksi bagi santri yang melanggar peraturan kebersihan kurang konsisten serta sikap ego santri yang masih tinggi. Penyakit yang biasa ditemukan di pondok pesantren berupa penyakit kulit, Diare, DBD, Malaria, ISPA, dan juga TBC.

Banyak hal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan kualitas kesehatan dilingkungan  pesantren antara lain penyediaan air bersih meliputi penyediaan sumber-sumbernya, pengelolahan air sumber menurut prinsip-prinsip sanitasi, penyaluran kepada para konsumen maupun pengawasan kualitas airnya karena masih ada dibeberapa lingkungan pesantren yang kualitas airnya masih buruk. 

Memerhatikan kebersihan tempat tinggal, dinyatakan layak tinggal jika memiliki pintu dan juga jendela sehingga jalur sirkulasi udara baik, memiliki jadwal piket untuk membersihkan area pesantren, memiliki fasilitas MCK yang baik. Fasilitas MCK merupakan hal yang penting untuk mendukung kebersihan dalam meningkatkan kesehatan. 

Mulai dari penyediaan tempat mandi, mencuci pakaian dan barang-barang lainnya, serta wc atau jamban untuk pembuangan kotoran manusia yang memenuhi syarat kesehatan. 

Menjaga dan merawat kebersihan MCK juga diperlukan seperti menguras dan mnenyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, lantai kamar mandi, lantai tempat mencuci agar tidak licin minimal kamar mandi dibersihkan satu minggu sekali dan memastikan saluran airnya bagus agar tidak ada air yang tergenang. Menutup bak penampungan air agar air tidak terkontaminasi dengan kotoran dan juga tidak menjadi media nyamuk untuk berkembang biak, membuang sampah secara rutin agar sampah tidak menumpuk dan mengganggu karena ada aroma yang tidak sedap. 

Kondisi sarana pendukung juga harus diperhatikan untuk mendapatka kenyamanan dalam meningkatkan kesehatan meliputi, penjagaan kondisi WC, kondisi keset atau lap kki, kondisi tempat sampah, kondisi bak dan gayung, alat-alat penunjang kebersihan. Sarana pendukung tersebut harus tetap bersih dan aman dan selalu tersedia untuk mendukung kualitas kesehatan di lingkungan pondok pesantren.

Selain itu juga pengolahan sampah dan limbah tidak kalah penting karena jika tidak dikelola denga baik akan terjadi pencemaran dan menimbulkan lingkungan yang tidak sehat. 

Adapun mekanisme pengelolaan sampah dalam undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan sampah dan penanganan sampah. 

Pengurangan sampah melalui kegiatan untuk mengatasi timbulnya sampah sejak dari produsen sampah serta daur ulang sampah di sumbernya dan atau di tempat pengolahan. Sedangkan penangan sampah melalui serangkaian kegiatan yang mencakup pemilahan (pengelompokan dan pemisahan sampah menurut jenis dan sifatnya), pengumpulan (memindahkan sampah dari sumber sampah ke TPS), pengangkutan (kegiatan memindahkan sampah dari sumber ke TPA), pengolahan hasil akhir.

Mengolah limbah rumah tangga sebelum dibuang ke lingkungan melalui septic tank, sistem riol, kolam oksidasi dan lainnya. Jadi pada dasarnya limbah tidak boleh dibuang di tempat umum sebelum adanya pengolahan. Oleh karena itu untuk menghindari pencemaran air maka perlu adanya pengolahan limbah melalui penampungan air limbah berupa septi tank, kolam maupun riolriol. 

Tentunya air limbah tersebut mempunyai saluran ke tempat penampungan air limbah. Sarana pembuangan air limbah yang sehat terindikasi dengan mengalirkan air limbah dari sumbernya (dapur, kamar mandi) ke tempat penampungan air limbah dengan lancar tanpa mencemari lingkungan dan tidak dapat dijangkau serangga dan tikus. Perilaku sehat yang berkaitan dengan air limbah diantaranya menjaga saluran air limbah agar tetap berfungsi dengan baik setiap saat perlu dibersihkan dari sampah, melakukan perbaikan bila ada saluran yang pecah atau retak.  

Sebagai santri yang baik sudah seharusnya peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya, bukan acuh tah acuh mementingkan ego masing-masing karena kualitas lingkungan di pondok pesantren adalah tanggung jawab bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun