Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kebaya, Akulturasi Budaya Dunia dalam Busana Budaya Indonesia

19 Oktober 2019   11:24 Diperbarui: 16 April 2021   11:41 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model kebaya yang dimodifikasi sehingga terkesan lebih modis. | sumber: instagram/Wisni Indarto

Kebaya sudah mulai ada dan dikenakan sebagai sebuah busana khas perempuan Indonesia pada abad ke 15 masehi, kain panjang tanpa jahitan biasanya dipakai sebagai padanannya.

Kebaya jika merujuk pada blus perempuan,  memiliki ciri khas kain yang lembut dengan motif sulaman bunga dan daun. Dengan jahitan yang mengikuti lekuk tubuh pemakainya.

Rancangan busana kebaya memiliki dua jenis yang berbeda, pertama ada yang memiliki bukaan depan Kedua sisi kebaya dikait  dengan peniti atau kancing bulat. 

Unsur keindahannya ditekankan pada kualitas kain, motif, disain leher, lipatan krah, bentuk kancing atau penitinya. Kebaya didisain memang untuk memunculkan karakter perempuan.

Model ini dipengaruhi oleh  budaya busana encim peranakan china. Model ini biasanya menjadi ciri khas kebaya Jawa dan Betawi, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara 

Kedua, ada juga yang memakai kebaya berbentuk kurung tanpa bukaan depan, mirip baju teluk belanga. Agar mudah mengenakannya, baju ini dibuat longgar. 

Aksen keindahannya dihadirkan melalui hiasan sulaman dan manik-manik atau renda dibagian lehernya. 

Bentuk busana ini konon dipengaruh mode dari Mesir. Yang pasti, masyarakat Melayu dari Penang, Malaka, Palembang, Johor, hingga Banjar, dan Bugis mengenakannya.

Baca Juga: Kisah Encim Kebaya dan Encim Celana

Tak jelas sejak kapan busana kebaya ini berkembang menjadi dua model rancangan seperti ini. Namun yang jelas dalam perkembangannya  di abad ke 19, kebaya bukaan depan terbagi menjadi 4 model yakni Kebaya Encim, Kebaya Kartini, Kebaya Noni, dan Kebaya Kutu Baru.

Sedangkan kebaya kurungan praktis modelnya statis, hanya bahan dan ornamen-ornamen hiasannya saja yang berkembang.

  • Kebaya Encim.

Model kebaya ini khas dengan bahan kainnya yang lembut, tipis, kadang agak transparan, dan diberi aksen sulaman dengan teknik krancang  (bordir terawang.  Dengan panjang kebaya di atas panggul.Perempuan Betawi mengadopsi model ini sejak lama menjadi busana hariannya, makanya model ini identik dengan kebaya Betawi.

  • Kebaya Kartini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun