Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Suku Bunga Acuan Turun, Perekonomian Bergairah

13 Juni 2019   10:41 Diperbarui: 13 Juni 2019   13:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indikator ekonomi  Amerika Serikat mulai menunjukan adanya potensi pelambatan . Perang dagang dengan China menjadi salaah satu pendorong terjadinya pelambatan tersebut. Untuk mengantisipasi pelambatan yang terjadi Bank Sentral Amerika Serikat yang biasa  disebut The Fed mulai memberikan sinyal untuk menurunkan suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR). Suku bunga acuan The Fed saat ini berada dikisaran 2,25-2,50 persen.

Menyikapi sinyal tersebut Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati (SMI) mengatakan bahwa Indonesia akan melakukan penyesuaian kebijakan ekonominya dengan kondisi yang berkembang sesuai dengan situasi ekonomi dunia. 

Situasi perekonomian Amerika Serikat selalu menjadi acuan kebijakan ekonomi dunia. SMI menambahkan " walaupun belum firm akan ada penurunan FFR,  tapi mereka mengatakan risiko makin besar itu berarti kenaikan tidak terjadi lagi, jeda akan dilakukan dan kemungkinan terjadi penurunan," katanya

Untuk itu Indonesia akan segera melakukan penyesuaian apabila sinyal penurunan itu semakin menguat. Artinya Indonesia akan melakukan kebijakan dengan arah yang sama berupa penurunan suku bunga. 

Sejalan dengan itu, kebijakan investasi dan ekspor harus terus diperkuat untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Apalagi Indonesia sangat diuntungkan dengan pertumbuhan ekonomi yang masih berada di kisaran 5 persen.

Perekonomian Indonesia yang dipacu oleh konsumsi dalam negeri harus terus dijaga, melalui kontrol tingkat inflasi agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Spending belanja pemerintahpun  diharapkan bisa optimal.


Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia seperti kode keras yang diungkapkan SMI diatas , harus ditindaklanjuti oleh otoritas moneter Indonesia tersebut.

Kode keras SMI terkait penurunan Suku Bunga Acuan BI, juga diamini oleh Otoritas Jasa Keuangan  (OJK)selaku pengatur urusan mikroprudensial industri keuangan di Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner Ojk, Wimboh Santoso menyatakan sudah saatnya bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan hal ini seiring dengan trend penurunan suku bunga acuan di berbagai negara lain. 

Tercatat, Bank Negara Malaysia (BNM), The Reserve Bank of Australia (RBA), dan  Reserve Bank of India (RBI) telah menurunkan suku bunga

Penurunan suku bunga acuan ini akan membuat gairah perekonomian Indonesia bergerak lebih cepat. Yang kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik lebih tinggi.

 "Indonesia sudah waktunya juga. Sudah waktunya menurunkan suku bunga," kata Wimboh kemarin. 

Seperti diketahui suku bunga acuan BI, 7-days reserve repo rate berada di posisi 6 persen sejak November tahun lalu. 

Wimboh menambahkan "Penurunan suku bunga itu memberikan optimisme untuk pergerakan dunia usaha, meskipun ada potensi penurunan ekonomi dunia," kata Wimboh.

Namun demikian OJK bersama Kementerian Keuangan hanya bisa memberikan saran saja kepada BI terkait penurunan suku bunga acuan tersebut. Karena BI lah yang mengetahui secara persis kapan dan berapa besaran penurunannya "kalau itu biar BI yang menghitungnya"pungkasnya.

Pelaku industri pun menyambut baik kode keras penurunan suka bunga ini. Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan " jika hal itu terjadi tekanan terhadap industri perbankan akan berkurang" katanya.

Sementara Vera Liem petinggi Bank BCA yang lain menuturkan bahwa suku bunga yang ada sekarang ditetapkan BI sudah mencapai puncaknya, dan diharapkan ada penurunan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

"Untuk suku bunga diharapkan akan turun, kan The Fed akan turunkan suku bunga pekan ini," katanya.

Memang sudah waktunya bagi Bank Indonesia selaku otoritas moneter Indonesia untuk menurunkan suku bunga, yang dalam setahun terakhir tidak pernah turun. Pada prinsipnya, penurunan suku bunga acuan dilakukan untuk melonggarkan likuiditas dan menjaga pertumbuhan ekonomi. 

Sumber.

Katadata.co.id

Detik.com

Bisnis.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun