Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ilustrasi Perekonomian Saat Mudik Lebaran

13 Mei 2019   11:34 Diperbarui: 14 Mei 2019   11:37 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Kemacetan di jalur Pantura sering kali juga disebabkan munculnya pasar tumpah. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Esensi kedua, tradisi mudik akan memberikan pengaruh positif pada keberadaan dan kualitas infrastruktur. Sebagai contoh, di Pulau Jawa keberadaan Tol Trans Jawa yang terbentang dari Merak sampai dengan Surabaya  membuat aktivitas mudik bisa lebih nyaman dan cepat. Para pemudik memiliki banyak sekali jalur alternatif untuk menuju daerah tujuannya. 

Di Sumatera bagian Selatan mulai dari Bakauheni sampai dengan Palembang sepanjang 380 Km tol terpanjang di Sumatera ini telah rampung dan bisa dipakai untuk mudik tahun ini. Begitupun Bandara dan Pelabuhan  di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu tujuan pembangunan infrastruktur ya untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik lebaran.

Esensi ketiga, aktivitas mudik lebaran tentu saja menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, karena tingginya konsumsi yang terjadi pada saat dan/atau sebelum dan setelahnya aktivitas mudik tersebut. 

Biasanya penjualan kendaraan baik itu roda empat atau roda dua meningkat menjelang mudik. Selain itu konsumsi kebutuhan pokok, sandang atau bahkan properti pun akan terkerek naik seiring dengan mudik lebaran. Besarnya volume pemudik, membuat nilai konsumsi agregat yang dihasilkan menjadi sangat besar, bahkan bisa mencapai ratusan triliun rupiah. 

Terkait hal tersebut, maka kuartal ke II tahun 2019 yang bertepatan dengan hari lebaran diprediksi akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi Indonesia seiring dengan konsumsi yang juga akan mencapai puncaknya pada saat ramadhan dan lebaran. 

"Momentum tersebut selalu menjadi puncak konsumsi domestik sehingga masih ada peluang pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 bisa melaju 5,25%-5,3% jika pertumbuhan konsumsi mencapai 5,15%," kata Ahmad Mikail Ekonom dari Samuel Securities Indonesia. Kebutuhan uang kartal pada saat Lebaran dan arus mudik 2019 menurut prediksi Bank Indonesia akan mencapai Rp. 217,1 triliun naik 13, 5 persen dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp. 191,3 triliun.

Dari dampak ekonomi yang ditimbulkan aktivitas mudik yang merupakan salah satu bagian dari rentetan kegiatan lebaran yang tidak hanya berarti leburan atau saling memaafkan tetapi juga dapat dimaknai sebagai luberan. karena memiliki kelebihan maka sebagian orang mampu berbagi dengan sanak saudara berbagi uang  maka terjadilah redistribusi aset 

Berbagai keuntungan memang bisa kita dapatkan dari aktivitas mudik yang berlangsung tiap tahun ini, tetapi perlu lah kiranya memberi catatan sebagai bahan evaluasi sekaligus renungan, terutama terkait dengan struktur perekonomian nasional secara keseluruhan.

Pertama, apakah fenomena dampak ekonomi mudik  berupa sebaran pertumbuhan antar daerah yang merata dan dipicu oleh sektor konsumsi bisa dipertahankan terus sepanjang tahun? Rasanya agak sulit kalau kita harus terus menerus berharap pertumbuhan ekonomi ditopang oleh pola konsumsi yang tidak berkelanjutan seperti aktivitas mudik ini.

Kedua, seandainya fenomena mudik ke daerah-daerah asal bisa dipermanenkan,maka imajinasi kita tentang pemerataan pertumbuhan di setiap daerah akan semakin dekat. Selama ini banyak tenaga kerja terampil di daerah yang lebih memilih merantau, dan ujung-ujungnya terjebak dengan kenikmatan pola aglomerasi di beberapa kutub-kutub industri. 

Alasan rasionalnya tentu karena ekspektasi kesejahteraan yang lebih menjanjikan. Pola aglomerasi pada satu sisi memang bisa meningkatkan efisiensi karena didukung adanya media untuk meningkatkan efektivitas transaksi ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun