Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masyarakat Hampir Pasti Tak Pilih Puan Maharani, Meski Belum Tentu Bisa Pilih Ganjar Pranowo

1 November 2022   15:02 Diperbarui: 1 November 2022   15:12 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persepsi masyarakat ini lah yang dipotret oleh lembaga survei untuk kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan formula tertentu yang sudah terstandarisasi sehingga ujungnya memunculkan angka-angka seperti yang biasa dirilis lembaga survei menjelang tahun politik tiba.

Jika kemudian, persepsi masyarakat tersebut dikaitkan dengan hasil survei menuju Pilpres 2024, antara Puan Maharani vs Ganjar Pranowo., jelas terpampang perbedaan angkanya bak bumi dan langit.

Dalam sejumlah survei terbaru yang dirilis antara Agustus-Oktober 2022 elektabilitas yang merupakan salah satu cerminan persepsi masyarakat terhadap keduanya, terpaut sangat jauh.

Elektabilitas Ganjar menurut Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) berada di angka 19,3 persen sementara Puan hanya 2,1 persen.

Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukan elektabilitas Ganjar 23,3 persen sedangkan Puan cukup 1 persen saja. Pun demikian dengan hasil survei SMRC, Ganjar 32,3 persen sementara Puan 2,1 persen. Kedai Kopi, Ganjar 26 persen dan Puan 9,6 persen.

Sedangkan Charta Politika hasilnya survei-nya menunjukan elektabilitas Ganjar terus mengalami trend kenaikan seiring waktu dengan angka 31,3 persen, sedangkan Puan cenderung stagnan di angka 2,4 persen.

Memang pelaksanaan Pemilu masih sekitar 18 bulan ke depan, tetapi sepertinya persepsi masyarakat yang dicerminkan dalam angka survei, dalam kurun waktu tersebut tak akan jauh berubah, kecuali ada peristiwa luar biasa yang melibatkan nama-nama tersebut.

Artinya jika angka-angka hasil survei tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa teks, Publik hampir pasti tak akan memilih Puan Maharani apabila ia dimajukan PDIP sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.

Persepsi masyarakat terhadap Puan Maharani sudah terlanjur "negatif" dalam konteks untuk menjadi pemimpin Indonesia. Kapabilitasnya dianggap oleh mereka kurang mumpuni, meskipun diklaim memiliki prestasi saat ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada Kabinet Jokowi jilid I dan saat menjadi Ketua DPR-RI tapi masyarakat memandangnya hal tersebut bukan sebuah prestasi yang bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Sebagian besar masyarakat berpandangan, Puan Maharani bisa menduduki jabatan-jabatan itu bukan atas usahanya sendiri, melainkan karena ia Putri dari Megawati Sukarno. Jika Puan bukan Putri Megawati sulit untuk menduduki posisinya saat ini.

Persepsi ini lah yang harus diubah, dan itu mustahil dilakukan karena sampai kapanpun seluruh dunia tahu, Puan Maharani adalah Putri Megawati, apalagi perjalanan merintis karir politiknya tak terekspos dari bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun