Sharma yang dikenal blak-blakan berada di kubu Nasionalis Hindu yang memiliki fanatisme tinggi terhadap hal tersebut. Hingga terlontarlah komentar, yang disebut oleh semua pihak "sudah sangat keterlaluan" tersebut.
Sharma sendiri berdalih bahwa pernyataannya tersebut merupakan respon atas komentar yang menghina keyakinannya terhadap Dewa Shiwa.
"Saya sudah menghadiri debat TV itu selama beberapa hari terakhir dimana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus," katanya.
Selain Nupur Sharma, rekan satu partainya Naveen Kumar Jindal pun dilaporkan telah mencuitkan pesan lewat akun Twitter miliknya yang juga bernada penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan keduanya, tersebut langsung menyulut bentrokan di sejumlah Negara Bagian India dan partai oposisi langsung meningkatkan tekanan agar keduanya ditindak secara hukum serta menuduh BJP telah merusak citra India di mata internasional.
Secara diplomatik India kemudian menjadi sulit akibat ucapan dua petinggi partai penguasa tersebut.Â
Tak kurang dari 15 negara termasuk Indonesia melakukan protes keras atas insiden tersebut, bahkan negara-negara Arab dan Netizen dunia menyerukan untuk memboikot seluruh produk  India.
Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, langsung bereaksi. Kementerian Luar Negeri Indonesia  memanggil Duta Besar India di Jakarta untuk menyampaikan kecaman keras atas insiden yang menyakiti umat muslim tersebut.
"Indonesia mengecam keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua politisi India. Pesan ini telah disampaikan Kepada Duta Besar India di Jakarta," tulis akun Twitter resmi @KemluRI
Gubernur Aceh, menghentikan kegiatan Kedutaan Besar India di Indonesia yang saat ini tengah berlangsung di Provinsi Serambi Mekkah tersebut.
Qatar, Kuwait, Pakistan, dan Iran juga memanggil Duta Besar India untuk menyatakan protes keras dan kecaman mereka.