Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Anak Tradisional, Filosofi dan Makna di Balik Kalimat "Hompimpa Alaihum Gambreng"

1 Juni 2022   11:56 Diperbarui: 10 Juni 2022   14:25 4116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan yang pertama ketahuan tempat persembunyiannya akan mendapat giliran jaga selanjutnya.

Dari awal permainan, petak umpet sudah menyuguhkan filosofi bermakna mendalam. 

Saat hendak memulai permainan, untuk memilih siapa yang jaga, seluruh pemain akan mengucapkan kalimat yang sangat terkenal secara bersamaan "HOMPIMPA ALAIHUM GAMBRENG"

Kalimat ini diucapkan sambil  mengayunkan tangan ke kanan dan ke kiri secara bersama-sama.

"Hompimpa alaihum gambreng" bisa jadi merupakan salah satu kalimat paling populer diantara anak-anak atau bahkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Ternyata Hompimpa Alaihum itu memiliki makna mendalam. Menurut penjelasan Zaini Alif, Hompimpa Alaihum berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti " Dari Tuhan kembali Menuju Tuhan"


Hom berasal dari kata Om, Hum, Hu, atau Huwa yang berarti Tuhan. Sementara "Gambreng"adalah semacam kata pengantar berarti ayo mulai permainan seperti "grak "dalam baris berbaris.

Apakah penjelasan Zaini Alif terkait hal ini valid atau sekedar utak atik gatuk saja?

Seperti dilansir situs mduniaversecenter.com, bisa jadi makna yang terkandung dalam kalimat tersebut valid adanya, tetapi mungkin juga tak terllalu valid.

Karena, hingga saat ini belum ditemukan bukti dalam bentuk tulisan atau dituangkan dalam jurnal yang mengkonfirmasi keterangan Zaini Alif ini.

Meski demikian hal tersebut tak perlu juga diperdebatkan lantaran bukan itu esensi dan poin utamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun