Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Peran Penting "ALIS" Bagi Wanita

29 Januari 2022   11:59 Diperbarui: 29 Januari 2022   13:04 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanan pergi dan pulang menuju tempat kerja dengan menumpang KRL, pastinya saya melihat begitu banyak paras pria dan wanita.

Saya terkadang kalau lagi iseng, memperhatikan betul paras masing-masing penumpang terutama paras para wanitanya.

Bukan untuk flirting atau berniat melakukan pelecehan, tapi memerhatikan bentuk wajah teristimewa alis para wanita tersebut.

Jika melihat bentuknya yang rapi, simetris, dan dibuat sangat terukur, ada yang tebal dengan liukan indah, ada pula yang tipis meski tetap terlihat menarik, tetapi tak sedikit juga yang too much, sehingga terlihat tak alami dan tak proporsional dengan bentuk wajahnya.

Namun apapun bentuk dan proporsinya, saya cukup yakin para wanita tersebut menghibahkan banyak waktu, uang, dan usaha agar alis yang menempel di bagian atas mata itu terlihat menarik dan menjadi complement utama kecantikan wajah mereka.

Saya pun banyak mendengar dari obrolan para wanita, tanpa riasan yang maksimal di bagian alis, mereka seperti keluar rumah tanpa baju.

Alis menjadi wilayah yang sangat penting bagi wanita untuk diopeni, agar menumbuhkan rasa percaya diri dan siap menghadapi kehidupan yang keras ini.

Cara mereka merias alisnya bisa bermacam-macam sebagian ada yang mencukur untuk kemudian di re-paint, ada juga yang dicabuti dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk yang ciamik.

Bahkan konon katanya, para wanita ada yang rela mentato bagian alisnya agar terlihat tebal dan tak perlu lagi di re-touch setiap kali akan bepergian.

Eh ada juga yang ditambal sulam dan di-implant agar bulu alisnya terlihat tebal alami yang ujungnya menambah pesona kecantikan mereka.

Sejumlah penelitian menemukan bahwa Alis memang "terlihat" seperti noktah kecil dalam kontruksi wajah seseorang namun perannya ternyata sangat besar untuk membuat sesosok paras menjadi utuh dan dikenali dengan mudah.

Coba saja cukur abis sampai botak alis kita, bahkan diri sendiri saja mungkin tak akan mengenali lagi wajah miliknya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh universitas Ivy League  di Amerika Serikat, Massechuset Institute of Technology (MIT)  pada 2003 sudah membuktikan itu, lebih mudah menemukan seseorang yang hilang dengan cara mengenali bentuk alisnya.

Gambar-gambar yang menunjukan seseorang tanpa alis lebih sulit dikenali,  bahkan oleh diri sendiri.

Secara fungsional bagi tubuh, menurut ahli anatomi alis diciptakan Tuhan untuk membantu penglihatan serta menjaga kelembaban mata ketika terkena air hujan atau keringat.

Bentuk lengkungan alis membantu mengalihkan cairan ke sisi wajah sehingga tak mengganggu fungsi mata.

Tahukah berapa normalnya jumlah rata-rata helai rambut alis normal yang ada di setiap wajah manusia?

Menurut situs Womenshealthmag.com, rata-rata manusia memiliki 250 helai rambut alis. Tetapi, jika kita rajin memeliharanya dan tak penah mencukur atau mencabutnya akan memiliki 1.100 helai rambut alis.

So, jika para wanita yang ingin alisnya terlihat tebal pelihara saja dengan benar dan seksama alis di wajahnya dan ingat jangan keseringan dicabut-cabut atau mencukurnya.

Mungkin himbauan di atas sepertinya tak akan diindahkan oleh para wanita, mereka akan lebih memilih membentuk alisnya secara swakarsa sehingga fit dengan keinginan mereka agar terlihat lebih cantik.

Namun, tak perlu aneh juga karena wanita-wanita saat ini bukanlah yang pertama mempercantik alisnya. Sepanjang sejarah manusia,sejak jaman baheula  alis menjadi salah satu bagian wajah yang menjadi sasaran untuk dipercantik oleh mpunya.

Hal itu bisa terjadi karena standar "kecantikan" alis selalu berevolusi setiap jamannya, seperti halnya mode dan kecantikan itu sendiri.

Menurut sebuah sumber referensi yang saya dapatkan, pada abad pertengahan di Eropa, atau akrab disebut jaman Renaissance misalnya, orang mencukur habis setiap helai rambut alisnya demi keindahan wajah.

Pinterest.com
Pinterest.com
Di abad ke-18 sekitar tahun 1890-an saat dimana pensil alis pertama kali diperkenalkan, para wanita  menutupi helai rambut alisnya yang jarang dengan menggunakan pensil alis ini.

Bentuknya, digambarkan agak tinggi dan sejajar dengan tulang alis. Salah satu artis yang mempopulerkan gaya alis ini adalah Lily Elsie yang sangat kondang saat itu.

Idntimes.com
Idntimes.com
Kemudian, pada tahun 1920-an standar kecantikan bentuk alis berubah lagi, para wanita di jaman ini menggambar bentuk alisnya dengan pensil alis membentuk garis yang kurus dan tipis.

Jeanharlow.com
Jeanharlow.com
Lebih lanjut, pada tahun 1930-an, gaya Renaissance yang mencukur botak alisnya kembali menjadi mode di jaman itu, meskipun agak berbeda karena alis yang sudah tercukur habis itu diimbuhi selarik garis tipis mengikuti soket mata dengan lengkungan yang tajam.

Idntimes.com
Idntimes.com
Memasuki era 1940-an saat perang dunia berkecamuk, tren bentuk alis wanita berubah lagi. Para wanita di masa itu lebih memilih membiarkan saja rambut alis itu tumbuh natural membentuk lengkungan yang jelas dan tegas.

Pleasurephoto.wordpress.com
Pleasurephoto.wordpress.com
Era 1960-an berbeda lagi, bentuknya lebih banyak mengacu pada unsur natural alis dibiarkan tumbuh tetapi dirapihkan disetiap sisinya.

Namun, di era ini para wanita mulai memainkan warna-warna yang lebih terang atau cerah untuk alis mereka.

Pinterest.com
Pinterest.com
Bentuk alis natural sepertinya kemudian menjadi pattern alis yang paling digemari dari mulai tahun 1970 hingga awal tahun 2.000-an meskipun ada perubahan tetapi sifatnya minor, bentuknya lengkungannya tetap mengikuti jalur tumbuhnya alis dengan sedikit dirapihkan saja, lebih tebal lebih bagus.

Digitalspy.com
Digitalspy.com
Nah, ketika era milenium tiba di awal tahun 2.000an,standar kecantikan alis berubah agak berbeda. 

Bentuk alis yang tipis dan pendek menjadi tren di masa itu. Kebanyakan wanita rela mencukur atau mecabuti rambut alis mereka, agar dianggap cantik di masa itu.

Namun, bentuk ini hanya bertahan satu dekade, sejak awal 2010 hingga saat ini alis tebal natural menjadi model alis wanita, dan untuk mendapatkan bentuk alis seperti itu tak sedikit wanita melakukan sulam alis atau dengan teknologi kosmetik yang terus berkembang para wanita rela merogoh kocek sangat dalam untuk mengimplant rambut alis mereka agar terlihat tebal.

Peran alis yang begitu penting bagi sebuah standar kecantikan wanita dan bahkan sebagian kecil pria di era modern ini, menjadi peluang menggiurkan bagi industri kosmetik dunia.

Menurut lembaga riset NPD, 11 persen dari seluruh industri make-up di AS yang laris dikonsumsi adalah produk yang berkaitan dengan perawatan dan kecantikan alis.

Nilainya pada tahun 2015 bisa mencapai US$ 122 juta atau Rp. 1,7 trliun. Pun demkian pula di Inggris, tak kurang dari US$ 35,7 juta atau Rp 499,8 miliar dihabiskan rakyatnya Ratu Elizabeth II untuk mempercantik alis mereka.

Di Asia pertumbuhan industri kecantikan alis cukup tinggi juga, menurut rilis lembaga riset AC Nielsen kenaikan penjualan eceran produk kecantikan alis di Korea Selatan dan Singapura bisa mencapai diatas 30 persen setiap tahunnya.

Saya kira di Indonesia pun jika kita cermati pada "geliat" alis wanita Indonesia jumlah pertumbuhannya tak akan jauh berbeda.

Dengan asumsi tersebut, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020, pendapatan industri kosmetik di Indonesia pada tahun itu mencapai Rp. 99,3 triliun.

Katakanlah asumsinya sama dengan industri make up di AS yang besaran produk untuk perawatan kecantikan alisnya mencapai 11 persen dari seluruh total industri kosmetik, maka wanita Indonesia pada 2020 mengeluarkan uang tak kurang dari Rp. 10 triliun untuk merawat dan mempercantik alisnya.

Jumlah yang luar biasa besar tentunya, meskipun hitung-hitungan itu masih bisa diperdebatkan validitasnya.

Kendati demikian, terlepas dari itu semua, tetap saja, menurut saya sebagai lelaki,  cantik tak harus selalu mengikuti mode, seyogyanya para wanita memiliki kekhasan tersendiri agar terlihat cantik.

Seperti halnya alis, karena alis itu memberikan keistimewaan dan kekhasan yang sulit sekali dibandingkan satu sama lain.

Sekalipun bentuknya nyaris  serupa, tetapi tak ada alis yang  benar-benar sama di dunia ini.

Di sisi lain, selain sebagai penanda kecantikan alis pun menurut sejumlah penelitian alis ternyata dianggap sebagai salah satu bagian tubuh yang mampu mengontrol emosi seseorang.

Nada suara  dikontrol lewat ekspresi ketika alis naik atau turun. Ketika emosi naik, cenderung alis juga akan naik. Demikian pula saat seseorang sadar, emosi akan diturunkan kembali.

Alis juga membantu seseorang mengetahui apa yang sedang dipikirkan orang di hadapannya. Dengan mengerut, naik atau turun, ekspresi seseorang bisa dengan mudah terbaca.

Dan jangan lupa, alis juga bisa mendefinisikan kepribadian seseorang seperti yang ditulis oleh Mc. Fuller JD dalam bukunya  Amazing Face Reading.

Alis yang melengkung, menunjukan seseorang yang berorientasi pada orang lain dan selalu berteman karena ada tujuan tertentu. Ia juga orang yang mudah memahami masalah dan perasaan orang lain.

Alis lurus menunjukkan seseorang yang blak-blakan, realistis, logis, serta lebih percaya akan hal-hal teknis.

Alis dengan angle tertentu menunjukkan kalau ia tidak suka disangkal, dan sangat mudah mengontrol dirinya.

Well, anyway  keberadaan alis memang tak hanya berkutat pada urusan kecantikan seorang wanita semata.

Lebih jauh alis harus dilihat secara utuh sebagai bagian wajah yang harus dijaga dan dipelihara serta dirawat agar tetap sehat sekaligus menjadi komponen utama sebuah kecantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun