Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Akuisisi dan Men-Digital-kan Bank Bermodal Mini

26 Januari 2022   12:28 Diperbarui: 26 Januari 2022   13:30 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajaib Group lewat PT. Takjub Financial Teknologi menggamit 24 persen saham PT. Bank Bumi Artha. Tbk.

Kemudian, perusahaan konglomerasi media milik keluarga Sariatmadja yang berhubungan dengan Bukalapak dan Grab, PT. Elang Mahkota Teknologi. Tbk mengakuisisi 93 persen PT. bank Fama.

Pada awal 2021,  induk usaha layanan e-commerce Shoppe, Sea Group mengaukisisi PT. Bank Keaejehateraan Ekonomi yang kini telah berganti nama menjadi Bank Seabank Indonesia.

Berikutnya, unicorn pertama Indonesia Gojek yang kini sudah merger dengan Tokopedia, menggengam saham PT. Bank Jago. Tbk untuk ditransformasikan menjadi bank digital untuk mendukung ekosistem pembayaran Gopay.

Akulaku Group, perusahaan fintech peer to peer lending dan multifinance digital lewat PT.Akulaku Silvrr mengakuisisi 24,9 persen saham Bank Yudha Bhakti yang kini telah berganti nama PT.Bank Neo Commerce.Tbk.

Terakhir untuk klaster teknologi, adalah FinAccel. Pte. Ltd induk usaha perusahaan pay later Kredivo melalui PT. Finaccel Teknologi Indonesia, membeli 40 persen sahan PT. Bank Bisnis International. Tbk.

Untuk klaster perbankan, yang mengakuisisi bank mini untuk dijadikan bank digital antara lain:

PT. Bank Central Asia (BCA) mencamplok 99,9 persen PT. Bank Royal senilai Rp. 988,04 miliar yang kemudian ditransformasikan menjadi bank digital dengan merek dagang Blu, untuk membuat ekosistem e-commerce milik mereka Blibli semakin moncer.

Kemudian bank pelat merah lain, PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk, menjadikan PT. Bank Agro yang telah diakuisisi sebelumnya oleh perseroan diubah menjadi bank Digital, BRIMo.

Kabarnya, tahun 2022 ini diprediksi bakal lebih banyak lagi, bank BUKU 2  bermodal inti di bawah Rp 2 triliun yang akan melakukan konsolidasi baik dengan cara merger maupun akuisisi mengingat batas akhir konsolidasi untuk mendapat posisi modal inti minimal Rp 3 triliun paling lambat 31 Desember 2022.

Seluruh fenomena  akuisisi yang kemudian ditransformasikan menjadi bank digital ini merupakan konsekuensi logis yang harus dilakukan di tengah perkembangan dunia digital yang semakin masif.

Beradaptasi atau musnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun