Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Akuisisi dan Men-Digital-kan Bank Bermodal Mini

26 Januari 2022   12:28 Diperbarui: 26 Januari 2022   13:30 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa bank bermodal mini yang diincar? 

Lebih kecil bank yang akan diakuisisi secara logika bakal lebih rendah kompleksitas transaksi akuisisinya dan lebih rendah resistensi saat ditransformasikan menjadi bank digital.

Selain itu apabila mereka ingin mendirikan bank yang sama sekali baru dari nol selain harus menjalani proses yang lebih panjang juga harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.3/2021 tentang Bank Umum.

Apabila ingin mendirikan bank umum konvesional, modal awal yang harus dikeluarkan mencapai Rp.10 triliun. 

Sedangkan, jika ingin mentransformasikan bank konvensional yang telah berdiri, menjadi bank digital, modal yang perlu disiapkan hanya Rp. 3 triliun.


Terlepas dari itu, fenomena ini menurut OJK memberi dampak positif  bagi lanskap industri perbankan Indonesia. 

Pasalnya akan membuka peluang bank-bank bermodal mini tersebut untuk bertumbuh lebih baik dan sehat melalui sebuah sistem yang efesien.

Namun demikian, fenomena akuisisi bank mini ini harus tetap diawasi secara cermat oleh OJK, karena pasti akan ada perubahan risiko.

Selain itu, dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan harus di kalibrasi ulang, meskipun untuk urusan inklusi keuangan dampaknya berpotensi positif.

Berdasarkan data OJK, ada enam perusahan dalam klaster fintech yang mengakuisisi saham bank mini untuk ditransformasikan menjadi bank digital, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun