Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa Kabar Revolusi Akhlak?

28 November 2020   14:45 Diperbarui: 28 November 2020   15:34 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaannya kemudian jika akhlak yang diusung  ini mengacu pada akhlak Nabi Muhammad  Saw, apakah akhlak Rasulallah sudah dimiliki oleh sang empunya pengusung revolusi akhlak tersebut?

Pada dasarnya, dalam sebuah riwayat Rasulallah menyampaikan

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia"

Akhlak mulia yang dicontohkan Rasulallah bukan hanya sekedar kata-kata tapi semua perilaku dan perbuatan dalam kehidupan beliau mencerminkan akhlak mulia itu sendiri.

Aisyah RA Istri Rasulallah dalam suatu riwayat bahkan menyebutkan  "Akhlak Rasulallah SAW adalah Al Quran"

Akhlak menjadi cermin utama keimanan seseorang. Akhlak yang baik tercermin dalam perilaku yang baik, tutur kata yang santun, selalu menjaga hubungan yang baik dengan siapapun, dan berusaha berbuat kebaikan dalam hidupnya

Jika seorang yang mengaku muslim tapi masih gampang menghina orang lain, merendahkan pihak yang tak sepemahaman dengannya, bertutur kata kasar, mengolok-olok, mendendam, menebar kebencian, dan memiliki niat mengadu domba maka sesungguhnya belum sempurna akhlak dan keimanannya.

Dan kita tak selayaknya menjadikan sebagai acuan keteladanan dalam berakhlak meskipun secara sosial ia memiliki gelar keagamaan seperti Kyai, Ustadz atau Habib sekalipun.

Begitu banyak riwayat Rasulallah yang menunjukan kemulian akhlak beliau, salah satunya saat Baginda Rasulallah tiba di Thaif dan mengajak penduduknya untuk memeluk Islam.

Bukan sambutan baik yang ia dapatkan, namun hardikan bahkan lemparan batu menghujani tubuh beliau hingga darah segar bercucuran dari wajahnya.

Malaikat Jibril yang melihat kejadian tersebut merasa trenyuh dan menawarkan kepada nabi untuk membalasnya dengan cara menghancurkan sama sekali kota Thaif.

Namun, dengan lembut Muhammad SAW malah mendoakan itu dan mendoakan  mereka yang telah mencelakainya.

"Ya, Allah berikanlah petunjuk pada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahuinya."

Begitu mulia akhlak Rasulallah, hal itu mengajarkan kepada kita bahwa dakwah yang disampaikan itu harus santun, ramah, tanpa dendam apalagi kebencian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun