Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kenapa Jokowi Disalahkan dalam Kasus "Gak Sengaja" Novel Baswedan?

15 Juni 2020   07:27 Diperbarui: 15 Juni 2020   09:22 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak sulit untuk mengelak bahwa pengungkapan kasus ini penuh rekayasa dan hanya sebuah sandiwara belaka. Persidangan ini hanya sebagai pelengkap dari rangkaian drama yang mempertontonkan seolah bahwa Novel Baswedan ini sudah terungkap.

Sekali lagi, ini semua memang janggal. Namun ada lagi yang lebih aneh menurut saya, ketika sebagian pihak tiba-tiba menyalahkan Jokowi, Presiden Republik Indonesia dalam kasus ini.

Meskipun sebenarnya tak mengejutkan juga karena apapun yang terjadi di muka bumi Indonesia jika menyangkut kesalahan bagi pihak tertentu, sebut saja mereka yang sedari awal berlawanan dengan Jokowi, yang disalahkan selalu Jokowi.

Bahkan kejadian yang nun jauh di luar negeri sana seperti masalah Rohingnya, Jokowi juga yang salah. Apalagi ini, yang kejadiannya di rumah sendiri.

Sebagai Presiden tak mungkin juga ia mengurus satu per satu urusan teknis seperti itu. Presiden juga tak bisa mengintervensi urusan hukum warganya, jika itu terjadi justru menyalahi aturan.

Apalagi saat ini dalam keadaan negara sedang krisis akibat Pandemi Covid-19. Dalam kasus penyiraman air keras Novel ini Jokowi sebenarnya sudah memberi atensi khusus.

Ia langsung mengecam sangat keras bahkan menyebut kejadian tersebut brutal, dan langsung memerintahkan Kapolri saat itu Jenderal Tito Karnavian segera mengusut tuntas kasus ini.

Kemudian, ketika kasus ini tak kunjung terungkap, ia mengultimatum Kapolri agar bisa segera menemukan pelaku, dengan ultimatum itu akhirnya Kapolri membentuk tim teknis khusus untuk mengungkap kasus ini.

Walaupun kemudian tak berhasil mengungkap juga, dan Kapolri berganti, Jokowi pun langsung meminta Idham Azis Kapolri pengganti Tito, untuk segera menemukan pelakunya.

"Karena itu, saya nggak kasih waktu lagi. Saya bilang secepatnya diumumkan," ucap Jokowi saat itu.

Jelas selaku Presiden Republik Indonesia ia sudah berupaya maksimal dalam mengungkap dan menghukum pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam kasus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun