Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Daripada Beradu Lidah tentang Utang Negara, Lebih Baik Berinvestasi di ORI Seri 017

13 Juni 2020   12:07 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:09 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, jika masyarakat berminat dan berniat  serta memiliki dana untuk membantu pemerintah dalam mengelola keuangan negara cobalah berinvestasi pada instrumen keuangan ORI seri 017 yang pemesanan akan dibuka tak lama lagi, mulai tanggal 15 Juni 2020 hingga 9 Juli 2020.

Karakteristik ORI ini dapat diperjualbelikan kembali dipasar sekunder antar investor domestik dan kupon atau bunganya bersifat tetap sebesar 6.40 persen tahun.

ORI ini memiliki jangka waktu atau tenor selama 3 tahun, berarti jatuh temponya pada tahun 2023. Namun jika membutuhkan uang bisa dijual kembali dipasar sekunder, sebelum masa jatuh tempo.

Namun harus diingat sebelum akan menjual.kembali ke pasar sekunder, ada batas minimal waktu  ORI bisa dijual kembali yakni 2 kali masa pembayaran kupon.

Kupon atau bunga ORI dibayarkan setiap bulan setiap tanggal 15, jadi jika mau dijual kembali dapat dilakukan mulai tanggal 15 September 2020.

Potensi keuntungan ORI ini ada dua macam, melalui kupon yang sebesar 6,40 persen tadi dan selisih antara harga beli dan harga jual.


Lantas bagaimana cara mendapatkan atau berinvestasi di ORI?  Nanti akan saya tulis kembali saat launching Senin 15 Juni 2020 telah dilakukan.

Yang jelas sudah saatnya kita berperan aktif  dalam mengelola keuangan negara melalui investasi di instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh negara. 

Daripada kita terus menerus memperdebatkan masalah utang negara, yang terkadang dibuat misleading oleh pihak-pihak yang tak suka terhadap pemerintah.

Kritik itu boleh dan harus dianggap sebagai vitamin oleh penyelenggara negara untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara, namun harus berdasarkan data dan fakta dengan batasan -batasan aturan yang telah ditetapkan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun