Mohon tunggu...
Ferry Simanjuntak
Ferry Simanjuntak Mohon Tunggu... Pendeta dan Dosen

Dr. Ferry Simanjuntak adalah pendiri dan Gembala GBI Soreang. Sebuah gereja yang didedikasikan untuk menjangkau masyarakat yang menderita dan tidak berdaya. GBI Soreang yang digembalakannya telah berkembang dari 4 jiwa menjadi lebih dari 200 jiwa hanya dalam waktu 2 tahun. Ia juga menjadi dosen dan Ketua Program Studi S1 Teologi di STT Kharisma Bandung dan kerapkali menjadi pembicara nasional di berbagai gereja, perguruan tingggi maupuan komunitas Kristen lainnya baik di dalam negeri maupun mancanegara. Hasrat terbesarnya adalah melihat orang-orang yang menderita dan tidak berdaya dapat dijangkau dan disembuhkan oleh kasih Kristus.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Renungan Kristen: Sehatkah Lidah Anda? (Bag. 4)

19 Februari 2025   21:14 Diperbarui: 20 Februari 2025   08:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ucapan yang salah dan negatif berdampak buruk bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Ucapan-ucapan yang benar, baik dan positif akan berdampak baik juga bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Karena itu, ingatlah selalu akan dua hal ini:

1. Ubah masa depan Anda melalui ucapan-ucapan saat ini

Perkataan kita bagaikan benih suatu pohon. Perkataan yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Tetapi perkataan yang negatif akan menghasilkan buah yang tidak baik. Banyak orang tidak menyadari bahwa nasib mereka saat ini sebenarnya dipengaruhi oleh apa yang sering mereka ucapkan pada masa yang lalu. Mereka memakan buah dari hasil perkataan-perkataan mereka pada masa yang lalu.

Maka untuk mengubah masa depan kita, mulai sekarang disiplinlah diri untuk hanya mengucapkan perkataan-perkataan yang benar, baik dan positif. Sebab bila kita menabur benih-benih kebenaran, yang baik dan yang positif sekarang, maka pada masa yang akan datang kita akan menuainya di dalam kehidupan kita.

Berkomitmenlah untuk hanya mengucapkan perkataan-perkataan yang benar mulai saat ini juga. Lawanlah semua pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan perenungan- perenungan yang salah dan bertentangan dengan firman Tuhan. Bila timbul kekuatiran -- perkatakanlah firman Allah bahwa "Allah memelihara hidupku dan menyediakan semua yang kuperlukan." Bila timbul perasaan benci -- perkatakanlah "sebagaimana Tuhan mengasihi aku, akupun mengasihi saudara seimanku."

2. Belajar dari Israel saat meruntuhkan kota Yerikho

Pada saat orang Israel mengelilingi kota Yerikho selama 7 hari, Tuhan melarang mereka untuk mengucapkan sepatah kata pun sampai pada hari yang ketujuh barulah mereka diperbolehkan bersorak setelah Tuhan perintahkan.

Yosua 6:10, "Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! --maka kamu harus bersorak."

Jadi selama 7 hari itu mereka betul-betul diperintahkan Tuhan untuk puasa perkataan. Hanya diujung hari ke-7 mereka diperintahkan untuk bersorak. Dan akhirnya, kota Yerikho diruntuhkan dan Israel mengalami kemenangan yang besar.

Mengapa Tuhan melarang mereka mengucapkan sepatah kata pun, karena sudah terbukti bangsa Israel adalah bangsa yang suka mengucapkan hal-hal yang negatif, suka menggerutu, suka menyalahkan pemimpin, suka bertengkar, suka menyalahkan Tuhan. Jadi mulut merek harus betul-betul dikekang supaya mereka bisa berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun