Mohon tunggu...
Ferry Susanto
Ferry Susanto Mohon Tunggu... -

Pemuda yang cinta Indonesia Nusantara - Writing about Politic, Romantisme, Social, Edu Etc

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai UN Penentu Masa Depan?

19 April 2014   18:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:28 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_303804" align="alignnone" width="783" caption="Ujian Nasional"][/caption]

" Kamu pokoknya harus lulus UN dengan nilai bagus, Apapun caranya akan papa bantu, dan  Jika nilaimu bagus Akan papa belikan Iphone." Seruan dari salah satu orang tua yang menurutku lebay banget deh.

Kemudian anaknya yang mendengar  kesempatan "emas" ini mulai mencari berbagai jurus untuk mengakali kesulitan ujian nasional, dari mulai menggali pengalaman "kakak senior" yang telah sukses di tahun sebelumnya, sampai tahap  menyiapkan amunisi yang biasa terkenal di kalangan anak-anak dengan nama "Kunci". Suatu Delima yang menjadi kebiasaan anak-anak sekolah tingkat tahun ke-3 untuk SMP ,dan SMA bahkan murid SD tingkat 6 sekalipun.

UN Semakin Sulit Tiap Tahun

[caption id="attachment_303805" align="alignnone" width="380" caption="Siap Ujian Nasional"]

1397882115538030964
1397882115538030964
[/caption]

Tidak dapat dipungkiri, standar nilai UN tiap tahun semakin naik, dan dengan diterapkan sistem 20 paket soal yang berbeda satu sama lain, menyebabkan banyak siswa yang ketakutan dari hari sebelum UN dilaksanakan.

Standar kelulusan yang harus tinggi, dan berkualitas, tidak dibarengi dengan sistem pengajaran yang baik mengakibatkan UN yang seharusnya menjadi suatu ajang tes pendidikan nasional yang berguna untuk menemukan bakat dan jurusan jenjang ke lebih tinggi berubah menjadi suatu tes yang menentukan masa depan murid-murid sepenuhnya.

Sebenarnya Apa Fungsi Dibalik Pendidikan ?

Pendidikan sebenarnya tidak harus muluk, dan ribet seperti sekarang, Pendidikan memiliki fungsi yang tegas untuk menjadi fasilitas perkembangan perilaku, dan membantu anak-anak yang akan segera menjadi calon masyarakat yang dewasa dalam mencari jati diri, dan berguna untuk sesama, dan bangsa.

Mengapa Sistem Pendidikan Kita Seperti Ini ?

Murid yang lulus UN dengan nilai bagus, maka akan diterima di universitas Negeri terbaik dan bergengsi di tanah air, Lalu bagaimana dengan nasib murid yang kurang beruntung ketika UN  mendapatkan nilai yang buruk, maka kemungkinan dia akan masuk ke universitas swasta yang menurut sebagian masyarakat kita rankingnya tidak begitu baik dibanding negeri.

Hal ini menimbulkan pandangan bahwa yang berhasil masuk ke universitas bergengsi, maka kelak akan sukses di masa depannya. Padahal banyak orang sukses yang selalu bertengkar dengan jenjang perguruan tinggi sehingga mendapatkan status drop out, bahkan banyak orang sukses yang tidak sempat mengenal jenjang SMP atau SMA.

Siapa Pihak  Yang  Salah ?

Tidak ada pihak yang dapat disalahkan, murid-murid, dan guru - guru hanya mengikuti sistem pendidikan yang dibuat oleh sekolah dan pemerintah dari jaman Hindia Belanda, Pada saat itu kesempatan untuk bersekolah sangatlah minim, padahal banyak pemuda-pemuda Indonesia yang berbakat untuk membangun negeri tercinta ini. Maka pihak Belanda menetapkan suatu standar tes nasional bagi murid-murid yang berbakat dan cerdas untuk memiliki kesempatan untuk bersekolah. Sistem ini pula yang masih digunakan oleh pemerintah kita , dan dalam perkembangan menjadi UN ( Ujian Nasional ).

Akhir kata Semoga, UN tahun depan tidak berubah lagi, Menurut kabar burung, UN akan  diterapkan melalui Online ( UN Online ) yang mulai dicanangkan Kemdikbud pada tahun 2015.

UN tidak harus selalu menjadi tolak ukur kesuksesan murid-murid di masa depan. - Anonim

F. Congz

Fc.ferryy@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun