Mohon tunggu...
Ferina Puspita Dewi
Ferina Puspita Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Proteksi Radiasi dalam Radiologi Diagnostik

25 Juni 2025   03:50 Diperbarui: 25 Juni 2025   03:59 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ruang Radiologi Diagnostik (sumber : istockphoto.com)

Ferina Puspita Dewi, Ayub Manggala Putra

Pemeriksaan radiologi yang paling sering kita dengar adalah pemeriksaan radiologi diagnostik. Radiologi diagnostik adalah pemeriksan yang menggunakan radiasi pengion ataupun non-pengion dengan tujuan untuk mendeteksi suatu penyakit (David et al., 2024). Pada radiologi diagnostik, radiasi pengion yang digunakan adalah sinar-X pada modalitas X-ray konvensional serta CT-scan. 

Namun, karena pemeriksaannya menggunakan radiasi pengion, masyarakat sering khawatir terhadap efek yang mungkin ditimbulkan. Memang benar radiasi pengion berbahaya, namun efeknya dapat diminimalkan melalui prinsip proteksi radiasi yang baik. 

Prinsip proteksi radiasi :

1. Justifikasi
Prosedur harus memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan. Oleh karena itu, pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus didasarkan pada indikasi medis yang jelas, yang biasanya tertuang dalam surat rujukan dari dokter.

 2. Limitasi
Menetapkan nilai batas dosis (NBD) yang jelas bagi masyarakat maupun pekerja radiasi. NBD untuk masyarakat tidak boleh melampaui 1 mSv per tahun. Sedangkan untuk pekerja radiasi, tidak boleh melampaui 20 mSv per tahun.

3. Optimisasi
Dikenal juga sebagai ALARA (As Low As Reasonably Achievable). Artinya, meminimalisir paparan radiasi yang diberikan sambil memastikan pemeriksaan yang dilakukan tetap terjalankan. 

Untuk menunjang proteksi radiasi, dapat menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri) berlapis timbal. Timbal mampu menahan paparan radiasi, sehingga radiasi yang sampai ke tubuh akan berkurang (Yani et al., 2022).

Gambar 2. Contoh APD Berlapis Timbal untuk Proteksi Radiasi Diagnostik (sumber: Instagram pt.pamah)
Gambar 2. Contoh APD Berlapis Timbal untuk Proteksi Radiasi Diagnostik (sumber: Instagram pt.pamah)

1. Apron flexback
Melindungi area dada dan perut. Bentuk apron melingkari tubuh dari belakang ke depan.
2. Thyroid shielding
Memberikan perlindungan pada area thyroid di leher.
3. Gonad shielding
Diikatkan di area pinggang, berfungsi untuk melindungi area kemaluan.
4. Kacamata Pb
Kacamata khusus berlapis timbal untuk melindungi lensa mata yang sensitif radiasi.
5. Sarung tangan Pb
Melindungi tangan petugas radiasi ketika memegang sumber radiasi ataupun zat radioaktif lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun