Mohon tunggu...
ferdian dzikriananda
ferdian dzikriananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Kabar Lumpur Lapindo Sekarang?

29 Juni 2021   22:56 Diperbarui: 29 Juni 2021   23:23 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa penyebab dan kaitan kasus ini dengan keluarga Nia Ramadhani?

Dikutip dari Tempo.co keluarga Bakrie masih memiliki hutang kepada negara untuk ganti rugi para korban yang terdampak banjir lumpur Lapindo dan harus kehilangan rumah mereka. Lapindo tercatat baru membayar utang kepada pemerintah senilai Rp 5 miliar. Sebagai pengingat, bencana lumpur Lapindo terjadi karena perusahaan PT Lapindo milik Abu Rizal Bakrie, mertua Nia Ramadhani melakukan pengeboran gas yang berakibat adanya semburan lumpur panas. Hal ini membuat desa-desa di sekitarnya tenggelam karena lumpur panas tersebut.

Dalam acara Ngopi Dara bersama Jessica Iskandar yang tayang pada Sabtu, 20 Juli 2019, Nia Ramadhani mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk liburan. Salah satunya tiket pesawat ke Amerika Serikat untuk delapan orang -termasuk dua pengasuh anak dan seorang manager, sebesar Rp 600 juta. Angka itu belum termasuk akomodasi selama berada di Amerika Serikat. Mengenai biaya perjalanan ini, Nia Ramadhani mengatakan bukan dia yang merancang setiap detail ongkosnya. "Budget yang mikirin bukan aku ya," ujar Nia.

Plesiran Nia Ramadhani bersama keluarganya ini menjadi sorotan netizen. Musababnya, suami Nia Ramadhani, Ardi Bakrie adalah putra dari pengusaha Aburizal Bakrie yang pernah tersangkut kasus lumpur Lapindo.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan telah berulang kali menagih tunggakan utang yang semestinya telah jatuh tempo pada 10 Juli 2019. "Tidak ada pembayaran baru," kata Isa.

Terakhir, Lapindo tercatat baru membayar utang kepada pemerintah senilai Rp 5 miliar. Utang tersebut terkait dana talangan yang digelontorkan perseroan untuk penduduk yang terdampak semburan lumpur Lapindo pada 29 Mei 2006.

Sebelumnya, PT Lapindo Brantas Inc dan Minarak Lapindo Jaya menyatakan bakal melunasi utangnya kepada pemerintah sebesar Rp 773 miliar. Perseroan memperoleh pinjaman dari pemerintah berupa dana antisipasi untuk melunasi pembelian tanah dan bangunan warga terdampak luapan lumpur Sidoarjo.

"Kami sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk dilakukan pembayaran utang dengan mekanisme perjumpaan utang, yaitu menjumpakan piutang kepada pemerintah dengan pinjaman dana antisipasi," seperti dikutip dari keterangan tertulis dua perusahaan atas nama President Lapindo Brantas Inc Faruq Adi Nugroho dan PT Minarak Lapindo Jaya Benjamin Sastrawiguna, Selasa, 25 Juni 2019.

Nah,dari data-data dan sumber yang sudah saya lampirkan tersebut, Bagaimana asumsi kalian?

Menurut saya pribadi sebagai penulis, tidak sepantasnya kita memperlihatkan suatu kemewahan di depan sosial media, karena sosial media tempat masyarakat berkumpul dan bebas menyatakan pendapatnya. Apalagi, yang kita pamerkan barang mewah, tapi dengan budget yang berlimpah tersebut bisa untuk membayar hutang atau membantu masyarakat untuk mendapatkan ganti rugi sehingga tidak lagi menjadi bahan nyinyiran ya gengs. Ya emang sih, duit-duit lu, tapi yang rugi dan korban-korbannya juga bukan lu doang sist.

What about your opinion guys?

Thank you for kompas, tirto, tempo and the other resources. Keep inspire with aspire brother!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun