Mohon tunggu...
Feni Mardiani
Feni Mardiani Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Ciledug Al-Musaddadiyah Garut

Assalamualaikum, nama saya Feni Mardiani. Hobi saya membaca. Saya termasuk ke dalam orang yang pendiam dan lebih senang menghabiskan waktu di rumah. Topik/Konten yang saya sukai banyak, selama topik/konten tersebut tidak mengandung unsur negatif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Best Practice

29 September 2022   11:16 Diperbarui: 29 September 2022   11:22 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan model Genre Based Approach untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran teks recount.

Dimyati dan Mudjiono (2010, hlm. 62) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari pendidik untuk membuat peserta didik belajar. Dalam proses pembelajaran terdapat pencapaian kemampuan, pengetahuan dan pemahaman tentang materi pelajaran di sekolah. Agar tujuan belajar dapat tercapai, guru harus dapat menyampaikan materi yang menarik agar materi dapat dipahami oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru diharapkan mampu memberikan materi dengan metode yang menyenangkan sehingga proses pembelajaran bisa bermakna dan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

Belum optimalnya kompetensi guru dan juga kurangnya kreatifitas guru dalam merencanakan pembelajaran, membuat media pembelajaran, dan mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakter siswa di kelas, menjadi penyebab rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Padahal, motivasi belajar siswa itu sendiri merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan belajar. 

Menurut Sardiman (1986), pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah karena setiap siswa memiliki karakter dan keinginan yang berbeda-beda. Hal ini tentu tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, namun guru tetap memegang peranan penting di dalamnya.

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh informasi bahwa siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Hal ini ditandai dengan siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa tidak konsentrasi ketika di kelas, siswa mengantuk di kelas, siswa tidak memperhatikan guru ketika sedang memberikan penjelasan materi di kelas, siswa asyik mengobrol ketika pembelajaran berlangsung.

Ditambah dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan guru di kelas, turut memperburuk kondisi tersebut.

Untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep, diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu membuat siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri agar siswa lebih termotivasi untuk mengikuti serangkaian pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.

Pelaksanaan pembelajaran mengenai teks recount masih mengalami banyak kendala. Siswa masih kesulitan dalam memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks recount. Siswa juga masih mengalami kesulitan dalam menulis teks recount dengan benar dan sesuai konteks. Sehingga, model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu siswa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi.

Salah satu model pembelajaran yang dapat memotivasi serta memenuhi kebutuhan belajar siswa yaitu model Genre Based Approach (GBA). Menurut Mingsakoon & Srinon (2018) dalam Lail (2022), there are four stages in Genre Based Approach: First, BKOF (Building Knowledge of Field) is to encourage students with the background of the meaning of the modelling text and their own that they are going to write. In this stage, students are expected to speak up and share their opinion about the text that would be discussed in the class. Dalam tahap BKOF ini siswa diberikan waktu yang leluasa untuk dapat memahami teks dan menuliskan catatan/kalimat/ungkapan yang penting yang bisa mereka gunakan ketika mereka akan membuat teks sendiri. Dan juga dalam tahap ini, siswa dapat saling mengemukakan pendapat mereka tentang teks yang akan didiskusikan di kelas.

Praktik ini penting dibagikan karena dengan menerapkan model pembelajaran Genre Based Approach pada saat proses pembelajaran akan berdampak pada peningkatan peningkatan motivasi siswa. Dengan meningkatnya motivasi siswa selama pembelajaran ini akan menjadikan siswa merasa antusias dalam belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada keberhasilan proses belajar siswa.

Praktik ini juga penting untuk dibagikan untuk menunjukkan praktik baik yang telah dilakukan, berbagi pengalaman dengan orang lain, dan adanya harapan agar praktik ini bisa memotivasi guru lain untuk mau melakukan yang terbaik untuk siswanya di sekolahnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun