Mohon tunggu...
felysia fee
felysia fee Mohon Tunggu... Freelancer - manusia hidup

non scholae sed vitae discimus

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transplantasi Organ Dimanipulasi? Ini Faktanya!

6 Oktober 2019   08:53 Diperbarui: 6 Oktober 2019   09:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan diberi imunosupresan, organ yang baru akan tetap sehat. Namun, dalam menkomsumsi obat ini, terdapat banyak aturan, obat ini tidak boleh diberikan kepada anak- anak, pemberiannya harus melalui resep dokter. Dosisnya juga harus sesuai, dan harus melakukan tes darah secara rutin.

Pemakaian obat imunosupresan memiliki banyak efek samping, yaitu, demam, nyeri, susah buang air kecil, kelelahan yang terjadi terus menerus, dan masih banyak lagi. 

Namun resiko terbesar adalah, obat imunosupresan dapat menyebabkan system kekebalan tubuh menjadi lemah, sehingga memudahkan banyak penyakit untuk masuk. "Menekan system kekebalan tubuh, dapat menyebabkan tingginya resiko kanker, padahal, diperlukan system kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan kanker" (Granger, 2011). 

Contohnya, transplantasi jantung dapat menyebabkan kanker kele. Kanker Limfoma non-Hodgin berkembang di kelompok system limfatik atau getah bening. Dalam pembuluh getah bening mengalir cairan bening yang disebut limfe. Cairan ini membawa limfosit yang gunanya untuk melawan infeksi. Kelainan limfosit inilah, awal mula dari kelenjar getah bening. Sehingga, penderita yang melakukan transplantasi organ jantung, malah jadi menderita kanker kelenjar getah bening.

Dari data- data diatas dan contoh konkritnya, dapat disimpulkan bahwa kanker karena transplantasi organ, terjadi karena beberapa hal. Pertama, faktor genetik. Kita tidak bisa mengubah nasib keturunan kita, apabila ada sebuah keluarga yang memang sejak awal sudah memiliki turunan kanker, apabila ada anggota keluarga yang mengalami transplantasi organ, sudah pasti terserang oleh kanker tersebut. 

Karena system kekebalan tubuhnya melemah karena memakai obat imunosupresan. Pemakaian obat imunosupresan juga menjadi penyebab kanker. Karena, efek samping obat imunosupresan membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. 

Ketiga, kanker terjadi karena penyakit dari pendonor, apabila pendonor sejak awal memiliki bibit kanker yang tidak terdeteksi (karena belum berkembang), maka kemungkinan kita juga akan tertular kanker tersebut. Factor nasib baik juga mempengaruhi.

Tenang, dari banyak resiko dan kasus tersebut, ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kanker akibat transplantasi organ. Pertama, rajin melakukan cek kanker secara rutin dengan dokter atau di rumah sakit terdekat. 

Kedua, Mempraktikkan keamanan matahari - atau penghindaran sinar matahari. Ketiga, tidak menggunakan produk tembakau, Membatasi asupan alkohol, dan Mengurangi risiko HPV melalui praktik seks aman.

Jadi, dari kalimat- kalimat diatas, dapat disimpulkan bahwa, orang boleh melakukan transplantasi organ asalkan mereka berani menanggung resiko tentang keputusan mereka, dan siap menerima semuanya. Karena, tidak semua orang yang melakukan transplantasi organ akan terkena kanker. 

Dan meskipun mereka terkena kankerpun , penyakit mereka masih dapat disembuhkan. Jadi, semua itu belum pasti juga, masih ada factor kehendak Tuhan dan nasib baik. Apabila memang sudah tidak ada pilihan lain lagi, transplantasi organ harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun