Mohon tunggu...
felicia grace
felicia grace Mohon Tunggu... Guru - ..

citrakasih 10iis1

Selanjutnya

Tutup

Humor

Gadis Bertopeng

22 November 2019   09:40 Diperbarui: 22 November 2019   09:52 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

SMA Putih Abu, sebuah sekolah yang terkenal akan kualitas akademiknya yang tinggi, selalu mendapat peringkat terbaik di daerahnya. Hal ini membuat banyak pelajar dari berbagai daerah yang berlomba-lomba untuk bersekolah di sana. Namun, karena biaya sekolahnya pun tidaklah murah, banyak yang masuk melalui jalur beasiswa, seperti halnya dengan Erika. Ia merupakan seorang siswi kelas 10 yang bersekolah di SMA Putih Abu. Satu bulan telah berlalu sejak tahun ajaran baru dimulai, namun ia sulit mendapat teman di SMA ini, maka dari itu ia berusaha menjadi anak yang ramah kepada semua orang, agar memiliki banyak teman.  

Bel tanda masuk kelas berbunyi, semua murid mempersiapkan buku yang akan digunakan saat pelajaran. Seperti biasa, Erika hanya bisa duduk dan berdiam diri di sudut ruangan, memperhatikan kondisi kelasnya yang rusuh. Dari sana, yang dapat ia dengar hanyalah "Isabel, gimana caranya? Kok kamu bisa ngerjain bagian ini sih? Isabel!" Teman kelas Erika, Isabel, adalah orang yang populer karena kebaikan hatinya, kepintarannya, juga ramah-tamah kepada semua orang walaupun ekonomi keluarganya juga mapan. 

Pada waktu istirahat, di kantin..

Isabel  : "Vin, enaknya makan apa ya?"

Vina : "Hm.. Gimana kalau kita pesen bakso aja?"

Isabel: "Oke, aku pesen dulu ya kamu cari tempat duduk aja."

Tanpa mereka sadari Erika sedari tadi memperhatikan mereka dari balik tembok. Erika terlihat sedang memikirkan rencana untuk mendekati mereka. Akhirnya Erika memberanikan diri berjalan menuju meja yang mereka tempati.

Erika: "Hai semua, aku boleh gabung gak?"

Isabel : "Hai.. Boleh boleh, duduk aja sini."

Erika: "Kalian lagi ngomongin apa sih?"

Vina : "Ituloh, si Ava, kemaren aku liat dia berantem lagi sama si Momo."

Isabel: "Kenapa sih mereka ga pernah akur?"

Vina : "Katanya sih gara gara Ava dapet nilai jelek di ulangan mat, terus momo   ngeledek Ava gitu deh. Nah, jadinya mereka jambak jambakan di kelas."

Isabel: "Iya sih, si Momo emang keliatan banget suka ngerendahin orang lain mentang mentang dia pinter, trus si Avanya juga kasar banget jadi cewe, mainnya juga sama cowo melulu. Aku sih kurang suka sama mereka berdua."

Vina : "Iya aku juga. Ava kasar banget orangnya, pantesan cewe-cewe ga ada yang mau temenan sama dia, terus sok cantik lagi. Gak banget deh."

Setelah mengetahui bahwa Isabel dan Vina tidak menyukai Momo dan Ava, Erika berpikir untuk memanfaatkan kesempatan ini demi mendekati mereka. Tiga hari berlalu, rencana Erika menuju tahap keberhasilan, ia menjadi dekat dengan Isabel dan Vina. Mereka berdua menganggap Erika sebagai teman dekat mereka. Keseharian mereka dihabiskan dengan menggosip tentang Ava dan Momo, terutama Ava.

Hari berganti hari, waktu sudah menjelang Ulangan Tengah Semester Satu. Di kelasnya, Erika sudah mulai dikenal oleh banyak murid karena kedekatannya dengan Isabel. Saat jam istirahat, Isabel dan Vina sudah lebih dulu turun untuk makan di kantin, Erika turun belakangan karena harus membantu guru mengumpulkan tugas para murid. Saat sedang jalan menuju kantin, ia melihat makanan Ava terjatuh. Tadinya ia terpikir untuk berpura-pura tidak melihat Ava, namun keinginan untuk bisa dekat dengan teman laki-laki Ava yang akhirnya membuat Erika berubah pikiran sehingga mendorong Erika untuk membantunya. 

Erika: "Kamu gapapa? Aku bantuin buat panggil office boy ya."

Ava: "Ohh, iya, makasih ya. Maaf ngerepotin."

Erika: "Gapapa kok"

Setelah selesai dibersihkan 

Ava: "Eh ngomong-ngomong, namamu siapa? Kok aku gak pernah liat ya?"

Erika: "Salken, namaku Erika. Aku anak baru disini, aku orangnya agak pendiem."

Ava : "Oh pantesan. Kalo aku Ava. Bro, sini bentar deh! *sambil memanggil teman-teman prianya yang berada tidak jauh darinya* 

Ben: "Sabar bosque lagi mabar pubg nih, ngecarry Kevin, cupu banget ni anak."

Erika: "Itu temen-temenmu ya Ava?"

Ava: "Iya, kerjaan mereka emang mainnya pubg mulu. Kalo aku mah mainnya mobile legend."

Erika : "Ohh, aku sih gak ngerti gitu-gituan hehe."

Keempat teman Ava akhirnya datang menghampiri..

Ben: "Napa lu tadi?"

Ava: "Tadi makanan gue jatoh terus Erika bantuin gue bersihin. Erika, kenalin ini  Ben, kalo ini yang selalu jadi beban kelompok namanya Kevin, terus ini ada Gio sama Hans."

Berempat: "Hai salken, makasih ya udah bantuin Ava tadi."

Erika: "I-iya sama sama."

Bel masuk kelas berbunyi.. 

Ava: "Makasi ya rik. Sayang banget cuma bisa ngobrol bentar, udah bel soalnya, abis ini kita ada ulangan nih. Duluan ya! *sambil melambaikan tangan ke Erika* Ayo bro capcus."

Berempat: "Dah!"

Erika : "Oke, bye!"

Di sisi lain kantin...

Vina: "Cepet banget udah bel aja. Si Erika belom nongol juga. Tu orang gak makan    dong?"

Isabel: "Entahlah. (Erika mendatangi mereka) Ini dia orangnya. Kemana aja kau dari tadi?"

Erika: "Gak kok, cuma bantuin kucing ngelahirin anaknya."

Vina: "Bisa ae situ. Jadi udah makan belom ni?"

Erika: "Santuy, tadi dah sarapan, masih kenyang."

Perbincangan singkat Erika dengan Ava dan yang lainnya cukup membuat Erika berambisi untuk mendekati Ava hingga akhirnya bisa dekat dengan para cogans populer di sekolahnya yang mana akan sangat berdampak pada pengakuan orang lain terhadap dirinya. Misi ini dikembangkan mulai dari selalu nyapa kalau tidak sengaja bertemu, sampai tahap main bareng setelah Isabel dan Vina pulang dari sekolah. Lama kelamaan, Erika jadi akrab dengan mereka. Tidak disangka, Ava dan teman temannya juga suka menggosip, apalagi kalau topiknya Isabel dan Vina. Mengetahui hal ini, Erika membuat siasat agar ia bisa menjadi lebih populer dengan dekat dengan kedua kubu yang saling tidak menyukai satu sama lain.

Waktu sudah menjelang Ujian Akhir Semester pertama, Erika sudah sangat amat populer. Hal ini tentu tak terlepas dari teman-temannya yang juga murid populer, yakni Isabel dan Vina yang pintar, serta Ava yang berparas cantik juga sifatnya yang tomboi serta kawanannya yang beranggotakan murid laki-laki yang tampan, jago main game, dan jago bermain basket. 

Singkat cerita, Ujian Akhir Semester sudah berlalu. Kini murid murid SMA Putih Abu mendapat jatah liburan akhir semester selama satu bulan. Ava dan teman temannya mengajak Erika untuk pergi jalan jalan ke mall. Erika tentu saja menerima tawaran tersebut dengan senang hati, Erika diam-diam pergi bersama Ava dan teman temannya tanpa sepengetahuan Isabel dan Vina.

Saat mereka tiba di salah satu pusat perbelanjaan. Tiba-tiba mereka berpapasan dengan Isabel dan Vina yang juga sedang berbelanja di mall tersebut. Isabel dan Vina tersentak kaget, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya, karena selama ini Erika selalu berkata bahwa ia tidak menyukai sifat Ava. Ketika menghadapi hal itu, Erika langsung panik dan tidak berkutip, ia tidak tahu harus bilang apa.

Isabel: "Loh! Erika, kok kamu jalan sama mereka!?"

Vina: "Iya, kamu kan selalu bilang kalo kamu gasuka sama geng mereka."

Ava: "Kamu ngomong kaya gitu ke mereka?"

Erika: "Hah? E-enggak Ava, aku ga pernah bilang kayak gitu kok."

Vina: "Heh! Gausah boong! Jelas-jelas kamu selalu jelek-jelekin Ava, bilang kalo kamu gasuka sama dia gara-gara sifatnya yang kasar."

Ben: "Erika, ini apa ya maksudnya?"

Erika: (keringat dingin)

Ava: "Erika, Jadi selama ini kamu ngata-ngatain aku dari belakang, padahal aku   udah nganggep kamu sebagai sahabatku yang sangat berarti."

Kevin: "Ga ngerti lagi gua, selama ini gua kira lu tulus mau temenan sama kita. Tapi ternyata lu malah nusuk kita dari belakang"

Ben: "Padahal kita dah sering main pubg sama mobile legend bareng.." *hiks*

Gio: (berbisik ke Ben) "Gaada hubungannya woi. Ngerusak suasana aja lu!"

Erika: "Guys, please dengerin aku dulu."

Hans: "Apalagi yang mau lu jelasin ke kita?"

Gio: "Eh kalian tau ga, pas dia lagi sama kita-kita, dia juga ngomongin kalian kok"

Vina: "Wah, gila ya. udah dibaik-baikin malah ngelunjak." 

Isabel: "Udahlah, semuanya udah kebongkar. Gaada yang bisa lu tutupin lagi. Lu itu munafik!" (JENG JENG JENG)

Ava: "Gua bener-bener ga nyangka. Gua kecewa sama lu rik!"

Alhasil Erika ditinggalkan oleh teman temannya. Cerita tentang Erika yang bermuka dua dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Semua orang di sekolah membicarakannya. Erika langsung menyadari kesalahannya dan menyesal. Namun itu semua sudah terlambat. Ia sudah terlanjur dicap buruk oleh teman-temannya di sekolah. Ia tetap berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang ia perbuat, tetapi kepercayaan mereka sudah tidak seutuh dulu. Untuk mendapatkan kepercayaan dari teman temannya lagi tidaklah mudah.

"Terkadang orang ingin memiliki banyak teman, namun seringkali cara yang digunakan tidak tepat, sehingga berujung fatal dan berakhir membawa dampak buruk bagi diri sendiri."

THE END

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun