Bel masuk kelas berbunyi..Â
Ava: "Makasi ya rik. Sayang banget cuma bisa ngobrol bentar, udah bel soalnya, abis ini kita ada ulangan nih. Duluan ya! *sambil melambaikan tangan ke Erika* Ayo bro capcus."
Berempat: "Dah!"
Erika : "Oke, bye!"
Di sisi lain kantin...
Vina: "Cepet banget udah bel aja. Si Erika belom nongol juga. Tu orang gak makan   dong?"
Isabel: "Entahlah. (Erika mendatangi mereka) Ini dia orangnya. Kemana aja kau dari tadi?"
Erika: "Gak kok, cuma bantuin kucing ngelahirin anaknya."
Vina: "Bisa ae situ. Jadi udah makan belom ni?"
Erika: "Santuy, tadi dah sarapan, masih kenyang."
Perbincangan singkat Erika dengan Ava dan yang lainnya cukup membuat Erika berambisi untuk mendekati Ava hingga akhirnya bisa dekat dengan para cogans populer di sekolahnya yang mana akan sangat berdampak pada pengakuan orang lain terhadap dirinya. Misi ini dikembangkan mulai dari selalu nyapa kalau tidak sengaja bertemu, sampai tahap main bareng setelah Isabel dan Vina pulang dari sekolah. Lama kelamaan, Erika jadi akrab dengan mereka. Tidak disangka, Ava dan teman temannya juga suka menggosip, apalagi kalau topiknya Isabel dan Vina. Mengetahui hal ini, Erika membuat siasat agar ia bisa menjadi lebih populer dengan dekat dengan kedua kubu yang saling tidak menyukai satu sama lain.