Mohon tunggu...
Felicia Zein
Felicia Zein Mohon Tunggu... Mahasiswa D4 Usaha Perjalanan Wisata UNJ

Halo, aku Feli. Suka banget yang namanya Travelling apalagi kalo bahas tentang Alam tapi ga cuma Travelling Feli juga ingin mencoba hal baru yaitu mempelajari tentang berwirausaha dan membuat cerita pendek ceritanya sih mau keluar dari zona nyaman hehe... semoga kalian enjoy ya bacanya all!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Horor Bisnis Mahasiswa: Panas Hujan, Untung Kerepotan

29 Juni 2025   19:36 Diperbarui: 29 Juni 2025   19:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Cerpen Kisah Horor Bisnis Mahsiswa: Panas Hujan, Untung Kerepotan ver. ANHERA & Sumber Gambar (buat sendiri)

Modal? Jangan ditanya. Cuma sisa uang jajan yang dikumpulin, ditambah semangat membara. Mereka blusukan ke pasar, nyari payung yang enggak gampang patah kena angin sepoi-sepoi, kipas yang baterainya enggak habis dalam lima menit, dan tentu saja, Nipis Madu paling seger. Proses packing-nya pun estetik: pakai tas spunbond ala kadarnya.

Hari H jualan. Rasanya campur aduk kayak nano-nano. Antara pede, grogi, sama takut disangka calo. Mereka keliling Kota Tua, modal nekat. "ANHERA, ANHERA! Payung, kipas, sama minum biar gak kepanasan!" Kadang, ada yang lewat doang, kasih senyum tipis, atau bahkan masang muka flat kayak lagi dengerin dosen ngasih tugas mendadak. Tapi ada juga yang penasaran.

Pelajaran Berharga dari 'Penolakan'

Dari situ mereka belajar. Ternyata, jualan itu butuh mental baja. Tiap kali ditolak, rasanya kayak diputusin pacar padahal belum jadian. Tapi mereka enggak nyerah. Pelajaran yang diambil: Jangan baperan, belajar baca ekspresi orang, dan senyum itu mahal (bisa bikin orang tertarik). Mereka juga belajar sedikit bahasa Inggris, biar turis bule enggak bengong pas ditawarin kipas leher. "This is for your comfort, anti-heat, anti-rain, and this is local drink, very fresh!"

Ketika Omset Naik 200%, Tapi...

Dan, keajaiban pun terjadi! Seperti kisah-kisah sukses di film India, perlahan tapi pasti, ANHERA mulai viral (secara lisan, tentu saja). Dari mulut ke mulut, wisatawan yang puas merekomendasikan. Kipas leher jadi tren baru, payung jadi penyelamat, dan Nipis Madu jadi penutup yang manis. Omset mereka? Naik 200%! Angka yang bikin mereka melongo, antara seneng dan panik. Seneng karena duit, panik karena ini berarti stok harus dobel, dan libur kuliah jadi makin berkurang.

Rintangan Baru dan Pikiran Masa Depan

Nah, di sinilah drama dimulai. Peningkatan penjualan ini kayak naik roller coaster. Seru, tapi bikin mual juga. Persaingan mulai muncul, ada yang jualan kipas doang, ada yang jualan payung doang. Pengiriman barang kadang telat. Belum lagi mikirin tempat penyimpanan, karena kamar kos mereka udah kayak gudang ekspedisi.

Apa rencana selanjutnya? Mereka sadar, ini bukan cuma sekadar tugas kuliah. Ini adalah potensi. Mungkin harus bikin website? Atau buka cabang di destinasi lain? Atau bikin varian produk baru, misalnya kaus kaki anti-panas? (Oke, ini mulai ngelantur). Yang jelas, tantangan di depan itu banyak, enggak cuma masalah cuaca, tapi juga masalah scale-up bisnis yang bikin kepala pusing.

Refleksi Hidup dari Bisnis Kacau nan Berkah

Refleksi dan nilai kehidupan yang mereka dapat? Banyak banget. Ternyata, masalah kecil (kayak kepanasan di Kota Tua) bisa jadi ide bisnis gede. Kuliah itu penting, tapi praktik di lapangan itu jauh lebih penting. Dan yang paling penting: jangan pernah takut memulai, meskipun modalnya cuma nekat dan semangat. Felicia dan Haikal, dua mahasiswa yang awalnya cuma pengen survive, kini jadi pengusaha muda yang tahu bagaimana cara mengubah kegabutan jadi peluang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun