Mohon tunggu...
Felia Renata
Felia Renata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

2019 Netizen Gunakan Kebebasan Berpendapat dengan Bijak

4 Februari 2019   10:37 Diperbarui: 4 Februari 2019   11:09 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkembangnya zaman membuat teknologi dan media sosial terus berkembang pesat. Kini pendapat/ opini masyarakat dapat tersalur dengan mudah baik melalui status, kolom komentar, inbox atau pun direct message. 

Masyarakat semakin bebas untuk menyuarakan pendapat mereka. Namun, kebebasan berpendapat yang dimiliki ini justru seringkali disalah-gunakan. Netizen (pengguna internet) sering  menyebar hoax/ berita bohong yang dapat merugikan orang lain. 

Ada juga netizen yang suka menuliskan hate speech pada sosial media seseorang seperti Artist, Public Figure, atau pun Content Creator. Sehingga hal ini secara tidak langsung malah berujung sebagai suatu tindakan cyberbullying.

Cyberbullying sendiri merupakan tindakan bullying melalui sosial media. Pelaku cyberbullying dilindungi oleh anonimitas yang disediakan oleh internet. Sehingga mereka dapat saja membuat akun palsu atau mengaku sebagai orang lain. 

Cyberbullying membuat perilaku bullying dapat dilakukan oleh siapa saja melalui internet. Bahkan orang-orang yang biasanya berdiam diri di dunia nyata pun dapat menjadi orang lain di dunia maya.

Bukan hanya fisik yang dikomentari, namun juga kehidupan pribadi orang lain. Seperti dalam memilih pasangan, pakaian yang mereka kenakan, lifestyle yang mereka jalani, hingga urusan pribadi mereka yang sebenarnya bukan untuk konsumsi publik. 

Tidak heran kalau banyak Artist dan Public Figure yang mematikan kolom komentar mereka agar tidak melihat komentar-komentar pedas dari para netizen.

Netizen Indonesia hanya melihat dan mendengar dari apa yang ada di sosial media. Namun mereka bertindak seolah-olah tahu segalanya. Hingga akhirnya, sebutan netizen nyinyir atau netizen maha benar pun dikenal untuk netizen di Indonesia.

Dari data yang dihimpun tahun 2013 silam, Indonesia jadi negara pertama dengan jumlah 38 persen penyumbang kasus cyberbullying di dunia. Sebagai salah satu netizen di Indonesia, kita patut merasa malu. Seharusnya masyarakat bisa mulai sadar akan social issue yang terjadi di negara kita sendiri.

Perilaku buruk netizen di sosial media bisa menimbulkan beberapa dampak negatif baik bagi sang pelaku maupun korban. Berikut dampak-dampak tersebut:

1. Hoax membuat netizen Indonesia jadi kurang akan pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun