Membacakan buku sebelum tidur juga dapat menjadi rutinitas yang menenangkan, membantu anak merasa aman, dan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Dengan membiasakan membaca sejak dini, anak tidak hanya belajar mencintai buku, tetapi juga mendapatkan stimulasi yang penting untuk perkembangan otaknya.
Maka, hadirkanlah kehangatan dan perhatian nyata, bukan sekadar layar yang menggantikan peran orang tua. Gawai bukanlah musuh, tetapi penggunaannya harus bijak. Jika diperkenalkan terlalu dini dan tanpa pengawasan, dampak negatifnya bisa lebih besar daripada manfaatnya.
Sudah saatnya kembali kepada cara-cara yang lebih alami dan bermakna. Biarkan anak mengenali dunia dengan sentuhan, suara, dan tatapan, bukan hanya sekadar lewat layar. Sebab, interaksi terbaik tetaplah yang hadir dari hati ke hati, bukan dari cahaya buatan di ujung jari.
Jangan biarkan golden age lima tahun pertama terlewat tanpa makna. Inilah masa ketika setiap detik begitu berharga, saat otak anak berkembang pesat dan menyerap pengalaman layaknya spons. Sentuhan, pelukan, tatapan penuh kasih, serta percakapan sederhana jauh lebih bermakna dibandingkan sekadar layar yang menyala.Â
Bayi tidak hanya membutuhkan hiburan, tetapi juga kehadiran nyata orang tua sebagai tempat belajar, berlindung, dan bertumbuh. Maka, hadir dan terlibatlah dalam setiap fase mereka, karena momen-momen kecil yang penuh cinta inilah yang akan membentuk mereka menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan berdaya di masa depan.
=======================================================
Referensi:
1. https://www.alodokter.com/jangan-remehkan-manfaat-membaca-untuk-buah-hati-sedari-dini
3. https://www.rri.co.id/kesehatan/565821/efek-negatif-layar-gadget-bagi-bayi-dan-balita