Metode sangat jitu yang masih digunakan buat mengukur resiko suku bunga ini merupakan memakai jangka waktu obligasi.
2. Resiko Pasar
Berikutnya ialah resiko investasi bersumber pada pasar yang diakibatkan terdapatnya fluktuasi ataupun naik turunnya nilai aktiva bersih.
Ada pula fluktuasi tersebut diakibatkan sebab terdapatnya pergantian sentimen pasar keuangan semacam instrumen saham serta obligasi.
Pergantian ini dapat terjalin sebab terdapatnya sebagian perihal semacam terdapatnya resesi ekonomi, isu, kerusuhan, spekulasi tercantum pula pergantian politik.
Resiko investasi ini pula kerapkali diucap dengan resiko sistematik, yang berarti resiko ini tidak dapat kita jauhi serta tentu hendak dirasakan oleh para investor apapun risk profilnya.
3. Resiko Inflasi
Resiko inflasi diucap pula selaku resiko energi beli yang menampilkan kalau nilai kas dari investasi dikala ini tidak hendak bernilai sebanyak di masa depan disebabkan terdapatnya pergantian energi beli akibat inflasi.
Akibat dari resiko ini mempunyai kemampuan yang bisa merugikan energi beli warga terhadap investasi sebab terdapatnya peningkatan rata- rata dari harga mengkonsumsi.
Resiko ini umumnya terjalin kala seseorang investor memegang duit tunai ataupun berinvestasi di instrumen yang terpaut inflasi.
Nilai duit ataupun peninggalan tersebut yang mereka miliki berisiko hendak tergerusnya inflasi.