> Faktor Domestik: Ketidakpastian di Pasar Keuangan Indonesia
1. Yield SBN 10 Tahun Naik ke 7,08%
Investor meminta premi risiko lebih tinggi untuk menahan obligasi Indonesia, menunjukkan ketidakpastian pasar domestik.
2. Peningkatan Premi Credit Default Swap [CDS] Indonesia
Naik dari 81,20 bps (14 Maret) menjadi 88,51 bps [20 Maret], mencerminkan peningkatan risiko investasi di Indonesia.
3. Dampak ke Konsumsi Masyarakat di Bulan Ramadan
Dengan pelemahan rupiah, harga barang impor seperti bahan baku makanan, minyak goreng, dan produk konsumsi naik.
Hal ini berlawanan dengan upaya program "Ramadan Hemat, Finansial Sehat", yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat.
Kesimpulan Makroekonomi:
Pelemahan rupiah dan IHSG bukan hanya akibat faktor global, tetapi juga peningkatan risiko domestik yang menyebabkan investor asing menarik modal mereka. Akibatnya, daya beli masyarakat bisa semakin tertekan.
Analisis Teknikal Pasar Keuangan
> IHSG dalam Tren Bearish: Koreksi 3,95% dalam Sepekan