Untuk mengatasi pemborosan ini, kita dapat mengatur porsi makan dengan lebih bijak, menyimpan makanan dengan baik agar tidak cepat basi, dan membagikan makanan berlebih kepada yang membutuhkan. Rasulullah SAW juga bersabda:
> "Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu." [HR. Tirmidzi]
Dengan berbagi, makanan tidak terbuang sia-sia dan menjadi amal kebaikan.
2. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Selama Ramadan, penggunaan botol plastik dan kemasan makanan berbuka meningkat drastis, terutama di masjid dan rumah. Islam mengajarkan untuk tidak merusak bumi, sebagaimana dalam QS. Al-Qasas [28:77]:
> "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
Untuk mengurangi sampah plastik, kita bisa menggunakan wadah makanan yang dapat digunakan kembali, membawa botol minum sendiri saat tarawih atau kajian Ramadan, serta mengganti kantong plastik dengan tas kain atau anyaman.
3. Menerapkan Prinsip 5R dalam Kehidupan Sehari-hari
Diet sampah dapat diterapkan dengan prinsip 5R [Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot]. Refuse [menolak] berarti menolak plastik sekali pakai dan barang yang tidak perlu. Reduce [mengurangi] dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan dan barang yang berpotensi menghasilkan limbah. Reuse [menggunakan kembali] bisa diterapkan dengan memakai wadah makanan, botol minum, dan peralatan makan yang dapat digunakan berulang kali. Recycle [mendaur ulang] dilakukan dengan memilah sampah dan mendaur ulang kemasan plastik, kertas, atau bahan lainnya. Sementara itu, Rot [membusukkan] berarti mengolah sampah organik menjadi kompos agar tidak mencemari lingkungan.
Manfaat Jangka Panjang dari Diet Sampah di Bulan Ramadan
Diet sampah selama Ramadan memberikan banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun lingkungan. Pertama, keberkahan dalam hidup karena menghindari pemborosan adalah bagian dari sunnah dan mendatangkan pahala. Dengan mengelola lingkungan dengan baik, kita pun menjalankan ibadah secara lebih sempurna. Kedua, kesehatan fisik dan mental akan lebih baik karena makan secukupnya meningkatkan kesehatan dan kebugaran, serta mengurangi polusi dari sampah plastik yang berkontribusi terhadap kualitas udara dan air yang lebih bersih.