Mohon tunggu...
Feby Safira Segara
Feby Safira Segara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Fatherless, Tidak adanya peran figur sosok ayah

9 Desember 2023   07:43 Diperbarui: 9 Desember 2023   11:29 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saat ini Indonesia ramai topik "Fatherless" (sosok ayah antara ada dan tiada). Mengapa topik ini sangat ramai di negara Indonesia ini?

Fatherless dalam artian yaitu, tidak adanya peran ayah, hilangnya peran ayah dalam kehidupan, dan biasanya dialami oleh anak. Fenomena Fatherless berbeda dengan anak yang sosok ayahnya telah tiada, fatherless adanya seorang ayah namun tidak dengan perannya, sedangkan ayah yang telah tiada peran dan sosok ayah tidak ada lagi dalam kehidupan sang anak.

Fatherless ini berarti minimnya dan kurangnya peran dan figur ayah bagi seorang anak. Fenomena fatherless contohnya kurangnya komunikasi antara ayah dan anak, ayah yang sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti bermain handphone, sibuk dengan pekerjaannya dan sebagainya. Hal ini membuat sang anak merasa tidak adanya perhatian dari sang ayah, dan hal inilah yang menimbulkan fenomena fatherless yang sedang ramai topiknya di negara ini.

Kondisi ini biasanya terjadi akibat pola asuh yang kurang terhadap kehidupan sang anak, dan pola asuh dalam keluarga. Hal inilah yang harus diperhatikan dalam berkeluarga, agar tidak menimbulkan fenomena fatherless pada anak. Dalam fenomena ini terdapat upaya-upaya untuk mengatasi terjadinya fatherless yaitu, meningkatkan pola asuh pada anak dan keluarga, sebagai seorang ayah harus memberi sentuhan langsung, sering-sering berkomunikasi pada sang anak, agar tidak terjadinya miss comunication serta membangkitkan kesadaran kondisi rumah. Upaya ini tidak dilakukan oleh sang ayah saja, tetapi sang ibu juga bisa melakukan upaya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun