Mohon tunggu...
Feby Fitria Ramadhita
Feby Fitria Ramadhita Mohon Tunggu... Freelancer - Melalui tulisan aku lebih nyaman menuangkan apa yang aku rasakan

Jadilah seperti padi semakin berisi semakin merunduk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bapak

9 Maret 2019   20:58 Diperbarui: 9 Maret 2019   21:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak pernah melihat bapak seterpuruk ini. Aku tak pernah melihat bapak segelisah ini.
 Mata nya kian memerah, kalau bisa ia ingin memecahkan tangis nya tapi ia tahan. Aku tak tau apa yang terjadi.

"Ada duit nggak? Bapak pinjam 1,5jt. Dengan mata, raut wajah dan air mata yang tertahan di pelupuk mata nya

"Mana ada pak, dapat dari mana kakak uang segitu"

"Emak mu ada tidak ya emas untuk di jual"

"Mana ada pak, bapak kan tau keadaan kita bagaimana"

Bapak masih tampak gelisah

"Kamu tidak ada emas yang bisa di jual? "

Aku tersadar dengan cincin di jari manis ku

"Ada sih pak, tapi ini cincin pemberian dari bik Asti (sambil melepas cincin, dan tetap menahan air mata ku) kalau di jual pun tak mungkin terjual hingga 1.5 jt

Bapak terdiam, dengan kegelisahan yang masih membersamai. Aku tak pernah melihat bapak setakut ini.

Aku masih bertanya-tanya  apa yang terjadi? Kenapa bapak segelisah dan sepanik ini sampai-sampai terlihat sangat ingin menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun