Mohon tunggu...
Febry Arisandi
Febry Arisandi Mohon Tunggu...

Febry Arisandi lahir di pematangsiantar, sumateraUtara. merantau ke semarang, Jawa Tengah. terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang angkatan 2008. aktif di lembaga kemahasiswaan seperti LPM Gema Keadilan FH UNDIP, Kelompok Studi Hukum Islam FH UNDIP, BEM FH UNDIP 2010. febry adalah Sang pemimpi dan pekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi PSSI (Saatnya PSSI Berubah)

2 Maret 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Revolusi PSSI merupakan momentum bagi PSSI untuk berbenah diri,momentum untuk mewujudkan sepak bola indonesia yang berprestasi dan profesional, momentum untuk mendapatkan kembali dukungan dan kepercayaan masyarakat. Revolusi PSSI bukanlah alat yang di gunakan untuk mengkerdilkan PSSI atau menyerang PSSI secara institusi. Pengurus PSSI harus sadar diri, manakala sudah memasuki usia tua dan sudah selayaknya pensiun, bersegeralah. PSSI harus terbuka terhadap saran, kritik dan masukan dari masyarakat dan pengayoman dari Pemerintah. PSSI bukan lah organisasi yang bebas dari segala peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia ini khususnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN), dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan. PSSI merupakan bagian dari Olahraga Indonesia, berada di Indonesia dan harus patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang ada. Revolusi PSSI menjadi kunci membuka kotak-kotak juara yang selama ini kita rindukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun