Himbauan dari Basarnas dan Petugas Alam
Menanggapi kejadian ini, Basarnas Banyuwangi dan petugas penjaga pantai memberikan penekanan pentingnya kewaspadaan saat berenang. Ombak dan arus bawah laut bisa berubah cepat, tak terlihat dari permukaan air. Himbauan ini kembali ditekankan karena Pulau Merah terkenal dengan ombaknya yang menarik perhatian peselancar, namun juga menyimpan potensi bahaya bagi perenang awam.
Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setya Budi, menghimbau masyarakat agar tidak mengabaikan ramburambu keselamatan, menerapkan prinsip "see something, say something", dan segera melapor jika melihat rekan berenang terlalu jauh atau terjebak ombak deras.
Sementara itu, Kapolsek Pesanggaran AKP Lita Kurniawan meminta warga dan wisatawan untuk lebih disiplin dalam mengikuti petunjuk keselamatan. Ia menyoroti pentingnya sosialisasi tentang zona aman berenang dan penggunaan pelampung di wilayah rawan ombak.
Evaluasi Keamanan di Pulau Merah
Pasca-tragedi ini, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir (BPSDP) dan Dinas Pariwisata Banyuwangi dikabarkan akan mengkaji ulang prosedur keamanan di Pantai Pulau Merah. Pembahasan meliputi penambahan rambu peringatan, pelatihan intensif bagi petugas lifeguard, serta jalur khusus untuk area berenang yang dinilai lebih aman. Hal ini akan melibatkan kolaborasi pihak pemerintah, pengelola pantai, hingga komunitas selancar lokal.
Refleksi Publik
Kejadian menyedihkan ini kembali menegaskan salah satu ancaman terbesar ketika manusia berhadapan langsung dengan kekuatan laut: arus tibatiba. Meskipun sebagian besar wisatawan datang untuk bersenangsenang, namun tanpa pemahaman kondisi alam, kesenangan bisa berubah menjadi tragedi.
Selain itu, insiden ini membawa tantangan bagi para orang tua dan pendidik untuk menanamkan kesadaran terkait risiko memanfaatkan alam tanpa persiapan. Penerapan karakter tanggung jawab dan kesadaran akan lingkungan laut bisa menjadi bagian dari kurikulum pendidikan dan program komunitas.
Kesimpulan
Peristiwa tenggelamnya RI (12) di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi adalah duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat. Kronologi singkat menunjukkan niat RI dan temantemannya untuk melepas penat di kawasan wisata, namun kealpaan terhadap risiko asli laut mengundang tragedi. Operasi pencarian yang dibantu oleh berbagai unsur hingga akhirnya ditemukan jenazah korban menandai babak duka yang serius.
Kini, pihak berwenang, bersama dengan masyarakat lokal dan pengelola pantai, menghadapi tantangan besar: memperbaiki sistem keamanan pantai --- dari penempatan rambu, disiplin petugas, hingga edukasi publik --- agar kejadian serupa tak terulang. Semoga RI yang ceria dapat menjadi pelajaran penting serta mendorong perubahan positif dalam aspek wisata bahari dan keselamatan pengunjung.