Mohon tunggu...
Febricia Bernadeth Simanjuntak
Febricia Bernadeth Simanjuntak Mohon Tunggu... Pelajar

Suka bernyanyi dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Munculnya Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial: Ketika Sebuah "Perbedaan" Melahirkan Konflik

12 Oktober 2025   19:40 Diperbarui: 12 Oktober 2025   19:39 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Contohnya: Lahirnya sikap intoleransi, seperti penolakan interaksi dengan penganut agama atau etnis lain, atau resistensi terhadap pembangunan fasilitas ibadah bagi kelompok minoritas di suatu wilayah.

3. Polarisasi dan Disintegrasi Sosial

Polarisasi Kelompok adalah sebuah sikap ketika anggota kelompok hanya berinteraksi dan menguatkan pandangan di antara mereka sendiri, keyakinan kelompok bisa menjadi lebih ekstrem dari pandangan awal.

Dampaknya: Polarisasi memperdalam perpecahan dalam masyarakat. Jika berlarut-larut, kondisi ini dapat menyebabkan disintegrasi sosial, di mana hubungan sosial antarkelompok melemah, dan rasa persatuan berkurang, mengancam keutuhan bangsa.

C. Dampak Permasalahan Sosial

Pengelompokan sosial yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan berbagai bentuk masalah, terutama yang berkaitan dengan ketidakadilan dan kekuasaan:

1. Ketimpangan dan Ketidakadilan Sosial

Pengelompokan berdasarkan stratifikasi sosial atau kelas ekonomi dan kekuasaan menghasilkan akses yang tidak merata terhadap sumber daya.

Ketidakadilan terjadi ketika hak dan kewajiban tidak terpenuhi secara setara. Misalnya, adanya perlakuan yang berbeda di mata hukum antara masyarakat yang tidak mampu dengan kaum-kaum elit.

2. Konflik dan Kekerasan Antarkelompok

Pengelompokan yang didasarkan pada identitas (etnis, agama) rawan mengalami konflik, terutama ketika dipicu oleh persaingan sumber daya atau provokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun