Contohnya: Lahirnya sikap intoleransi, seperti penolakan interaksi dengan penganut agama atau etnis lain, atau resistensi terhadap pembangunan fasilitas ibadah bagi kelompok minoritas di suatu wilayah.
3. Polarisasi dan Disintegrasi Sosial
Polarisasi Kelompok adalah sebuah sikap ketika anggota kelompok hanya berinteraksi dan menguatkan pandangan di antara mereka sendiri, keyakinan kelompok bisa menjadi lebih ekstrem dari pandangan awal.
Dampaknya: Polarisasi memperdalam perpecahan dalam masyarakat. Jika berlarut-larut, kondisi ini dapat menyebabkan disintegrasi sosial, di mana hubungan sosial antarkelompok melemah, dan rasa persatuan berkurang, mengancam keutuhan bangsa.
C. Dampak Permasalahan Sosial
Pengelompokan sosial yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan berbagai bentuk masalah, terutama yang berkaitan dengan ketidakadilan dan kekuasaan:
1. Ketimpangan dan Ketidakadilan Sosial
Pengelompokan berdasarkan stratifikasi sosial atau kelas ekonomi dan kekuasaan menghasilkan akses yang tidak merata terhadap sumber daya.
Ketidakadilan terjadi ketika hak dan kewajiban tidak terpenuhi secara setara. Misalnya, adanya perlakuan yang berbeda di mata hukum antara masyarakat yang tidak mampu dengan kaum-kaum elit.
2. Konflik dan Kekerasan Antarkelompok
Pengelompokan yang didasarkan pada identitas (etnis, agama) rawan mengalami konflik, terutama ketika dipicu oleh persaingan sumber daya atau provokasi.