Mohon tunggu...
Febri
Febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang seringkali mengeluh "lelah".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perihal Senyum

12 Februari 2023   15:47 Diperbarui: 12 Februari 2023   15:50 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halo dek. Rambut mau dipotong apa mau masih disini menggoda nona-nona cantik?"

"Kalau bisa keduanya pak, geser ke sini aja itu kursinya, biar bisa lihat nona-nona manis," balasnya tanpa rasa bersalah dan tersenyum.

"Buset, gilaa ini bocah." Kang pangkas menepuk jidatnya pelan sambil menggeleng kepala.

"Kenapa jidatnya dipukul pak?"

"Ada nyamuk tadi,"

"Kalau ada nona manis, baiknya diapain pak?'

"Buseet. Makin gila ini, itu rambut mau dipotong apa gak? Kalau gak, kasi kursi aja buat mereka, ini waktu banyak kebuang." Kesal dan lucu dicampur menjadi satu pada pikiran kang pangkas.

Tidak mau kehilangan kesempatan, Ando kini berjalan menuju kursi yang biasa digunakan untuk klien duduk, dia duduk dan menatap cermin sambil membuat jarinya tanda peace.

"Ini rambut mau dipotong bentuk apa?"

"Zigzag pendek pak, biar keren"

"Kau pikir ini kepala area lari kah? dengan segala model zigzag, Maaf disini adanya model cepmek doang."

Seisi ruangan pun tertawa dengan terbahak-bahak.

*tamat*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun