Mohon tunggu...
F Daus AR
F Daus AR Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Penggerutu

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Buku Puisi yang Membunuh 50.000 Kata di Rak Buku (Bagian 1)

25 Januari 2020   09:34 Diperbarui: 25 Januari 2020   09:57 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi (2020) Template: Canva

Kali ini di kota Sorong, di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, saya menemukan Tirani dan Benteng (Yayasan Ananda: 1993). Perihal buku puisi ini sebelumnya sudah saya ketahui di beberapa ulasan yang saya baca di Majalah Horison atau di koran.

Tirani dan Benteng ini merupakan dua kumpulan puisi Taufiq Ismail yang disatukan. Inilah rekaman kesaksian Taufiq menyaksikan dan terlibat dalam melawan rezim Soekarno. Kira-kira dapat dikatakan seperti itu. Buku ini saya curi dari perpustakaan kampus itu di tahun 2006.

Membaca puisi Taufiq Ismail di tahun itu serasa terbang ke masa lampau duduk di depan layar kaca menyaksikan berita tentang aksi demonstrasi. Belakangan, setelah jelajah bacaan, cara pandang ikut berubah menerima kesaksian. Hal ini persoalan lumrah saja. Sebab, bukankah sudah seperti itulah dialektika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun