Mohon tunggu...
F Daus AR
F Daus AR Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Penggerutu

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Cerpen yang Melangkahi Waktu (Bagian 2)

16 Januari 2020   09:18 Diperbarui: 16 Januari 2020   09:26 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat buku ini membuka rangkaian imajinasi tentang impian menerbitkan kumcer di tahun-tahun mendatang. Bagi saya, kumcer ini bukan sekadar mengumpulkan cerpen Phutut yang sudah pernah tersiar di sejumlah media cetak. Buku ini digarap untuk menunjukkan hal berbeda. Ilustrasi yang ada tentu saja bagian dari itu, ditambah epilog tentang proses (tidak) kreatif.

Oh iya, Hujan yang Sebentar saya pilih sebagai cerpen yang bisa dipakai segala keperluan merespons hari-hari yang dilewati. Misalnya, saja, judul cerpen ini pernah saya pinjam untuk menulis sepotong perjalanan ketika naik motor kemudian hujan turun.

Pengarang perempuan Indonesia yang saya baca kumcernya sejauh ini hanya Linda Christanty. Nama ini saya lupa dimana pernah membacanya, tetapi itu terjadi di tahun 2003. Mungkin saya membaca namanya di salah satu artikel di koran. Di tahun itu sulit sekali menemukan kumcer Kuda Terbang Mario Pinto.

Barulah di tahun 2011, di bazar buku yang digelar Gramedia di Makassar saya menjumpai Rahasia Selma (GPU: 2010). Sampulnya sepasang kaki anak kecil dibalut kaus mengenakan sendal pengerat, serupa model sendal gunung. Saya pernah membaca di koran kalau sampul itu mengalami perdebatan mengenai penggunaan hak cipta.

Pohon Kersen saya pikir cerpen yang keren yang mengajak untuk bertamasya ke masa lalu. Jenis pohon ini bisa dijumpai di wilayah Indonesia karena bisa tumbuh tanpa perawatan yang menguras waktu. Sewaktu kecil pohon kersen merupakan salah satu pohon yang diminati dan sesama sejawat berebut buahnya yang sudah masak.

Mungkin karena itulah cerpen ini begitu lekat, seolah kita menjadi bagian dari yang diceritakan dalam cerpen. Terlepas dari kesaksian dan konflik  yang hendak dibangun Linda di cerpennya itu.

_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun