"Enggak perlu berterima kasih nuri ini sudah menjadi kewajiban ibu."
Satu minggupun berlalu dengan cepat antara gelisah dan bahagia akhirnya orang tuaku merestui rencanaku tuk melamar calon wanitaku. Alamat dari mas bro pun telah datang dan kami siap tuk datang melamar.Â
Dengan modal tanya dari orang ke orang akhirnya kami menemukan rumahnya yang tak jauh dari daerah kota Blora, dan disekitarnya ada santri-santri yang tinggal di pesantren begitu mengingatkanku akan kampung rantauanku dulu. Mencoba untuk bertanya lagi dengan salah satu santri yang sedang berjalan didepan kami.
"Assalamualaikum mas."
"Waalaikumsalam, ada yang bisa saya bantu?"
"Iya ini saya mau tanya alamat ini, kalau tidak salah alamatnya sekitar sini apakah benar?"
"Oh ya mas ini alamatnya ustadz umar beliau adalah guru saya di pesantren."
"Oh alhamdulillah kalau begitu, bisa minta tolong antarkan saya ke rumah beliau?"
"Oh ya mas bisa, mari saya antar."
Kami semua berjalan menuju rumah yang kami cari, sungguh pertolonganmu ada dimana-mana Ya Robb, kau beri wasilah santri ini untuk mengantarkanku ke rumah calon wanitaku.
"Assalamualaikum ustadz."