Mohon tunggu...
Farida Yuliani
Farida Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang mencintai tulisan

Menulis adalah caraku bersembunyi dari hiruk pikuknya dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Beraroma Mawar

5 September 2023   20:06 Diperbarui: 5 September 2023   20:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku pertama kali bertemu dia saat masih jadi karyawan magang di sebuah perusahaan swasta, dia adalah salah satu trainer kami, dan saat pertama kali aku melihatnya menurutku dia adalah gadis biasa sama seperti kebanyakan perempuan pada umumnya.

Perempuan ini tidak pernah tersenyum sedikitpun pada kami karyawan trainer, dan sekali-sekali aku pernah melihat dia tersenyum ketika di kantor kami kedatangan rekan bisnis, itu pun hanya senyum formal laiknya saat menghormati tamu. Pernah sekali-sekali aku mendengar sesama karyawan bergunjing di dapur mereka menggunjing perempuan ini dengan sebutan nyiyir dan sadis mereka sebut dia perawan tua atau wanita besi,

Sejak saat itu entah mengapa aku mulai mengamati setiap gerak-gerak perempuan ini, kadang tanpa sepengetahuan dia  mataku diam-tdiam mengikuti kemana perempuan itu melangkah.

Sebelum aku intens mengamatinya pernah sekali-sekali dia lewat di hadapanku, aku membaui aroma mawar yang manis dan magis seperti kebun mawar yang di tanam di negeri antah berantah, yang keluar dari tubuh perempuan itu saat dia berjalan. Dan sejak itu tanpa di aba-aba  jiwaku mulai mabuk dengan angan-angan tentangnya.

Dan sejak itu pula dia selalu hadir dalam mimpi-mimpi pagiku sebelum subuh dengan sosok yang yang seibu kali lebih cantik, dan sekian hari aku mengamatinya maka semakin cantik dia di mataku

Dan semakin menggila juga mimpi-mimpi pagiku.

Tapi aku tak pernah berani menyapanya sedikitpun, ketika lewat di depanku dan saat mata kami saling memandang aku lebih memilih menjatuhkan pandanganku ke lantai, tetapi saat dia menjauh aku baru berani menatapnya.

Aku tentu saja tidak pernah bermimpi untuk menjatuhkan hatiku padanya sedikitpun, tapi apa boleh buat angan -anganku terus saja meliar di kalaku berada di sekitarnya.

Kebetulan juga aku punya teman karib di kantor ini, dia lumayan lama bekerja di sini, pernah aku tanya ke dia, sebut saja namanya Rymond, mon tanya ku, bu Indah itu pake parfume apa ya kok setiap dia lewat aku selalu mencium aroma mawar yang wangi, Raymond bingung , perasaan kamu kali aku  biasa nyium cuma aroma parfume biasa yang wanginya kayak talk baby katanya,benar mon kataku, ha aneh kali kau mas, jangan-jangan kau kesurupan kuntilanak penunggu kantor itu katanya sambil terbahak-bahak.

"Menurutmu tanya ku lagi, bu indah itu cantik tidak mon tanyaku, nggak Jawab Raymond B axa masih cantikkan desi atau laudya katanya sambil menyebut nama karyawati  lain di kantor itu.

" Kenapa kau, tanyanya bu Indah menurutmu cantik ya?, banget mon sahutku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun