Mohon tunggu...
Farida Yuliani
Farida Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang mencintai tulisan

Menulis adalah caraku bersembunyi dari hiruk pikuknya dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Beraroma Mawar

5 September 2023   20:06 Diperbarui: 5 September 2023   20:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" wah betul2 kau kesurupan Kunti oenunggu kantor itu katanya. Aki hanya terdiam saja dan Raymond pun maklum dan dia meralat ucapannya, maaf kali ya mas, aku tidak bermaksud ngejek kau, mungkin karena selera kita berbeda kali ya katanya sambil menepuk punggungku, tapi memang selera kau itu memang tak biasa betul katanya sambil nyengir dan aku pun balas nyengir.

Sudah 6 bulan aku magang di kantor itu, suatu hari bu Indah memanggil aku ke ruangannya, tebak apa yang terjadi jantungku seperti melompat- lompat seolah mau keluar dari ruang dadaku. dengan menata nafasku supaya tenang aku bergegas ke ruangannya untuk menemuinya..di depan pintu ruangannya aku mengetuk, permisi bu panggilku

Oh iya mas masuk terdengar suaranya dari dalam, ibu memanggil saya tanyaku, iya mas jawabnya, silahkan duduk katanya sambil menunjuk kursi di depan mejanya, baik bu sahutku.

Baik Dimas Prayoga katanya tanpa basa basi, maksud saya memanggilmu kesini adalah untuk menginformasikan menurur penilaian saya atas kinerja kamu selama magang kamu layak di terima sebagai karyaman tetap, dan kamu kami promosikan ke bagian divisi marketing kebagian divisi saya katanya,  dan sebagai tugas pertama kamu kita akan invasi ke Kalimantan selama 2 minggu, dan dia terus memberi pengarahan  kepadaku tentang apa yang harus di lakukan, aku terus mengangguk dan sekali-sekali bertanya, dan yang paling membuat hatiku bahagia di atas semua berita ini bahwa wanita mawar ini juga ikut membersamai tim kami dalam perjalanan ke Kalimantan walau cuma 1 minggu, tentu saja membuat hatiku semakin bungah.  Selama 1 minggu dia Kalimantan bersama kami aku selalu mencari cara untuk selalu membersamainya dan dari situ aku sedikit paham dengan tabiatnya bahwa Arina tidak sekaku dan sejutek tampilannya saat di kantor, anaknya cukup rilek,cantik dan tentu saja smart, dia kadang bisa menyegarkan suasana sekitar terutama aku, selalu be mawar- mawar hatiku setiap waktu, dan aku tentu saja setiap hari membaui aroma mawar yang magis setiap harinya, dan konon teman-temanku se tim tidak pernah mencium aroma tersebut, hanya aku, menurut mereka parfume Arina lebih beraroma kayu di bandingkan aroma mawar.

 Suatu hari aku pernah menelpon si Raymond waktu masih di Kalimantan, “ Mond kok bisa ya, kata ku, kamu sama teman-temanku se tim gak bisa membaui aroma mawar yang keluar dari tubuh bu Arin, kok cuma aku ya, Raymond tergelak, ampun ni anak, itu halusinasi kamu aza Dimas, jangan-jangan kamu kerasukan mbak kunti kata Raymond sambil tergelak, sudahlah Dimas baca-baca sana kamu atau Ruqyah sana biar si kunti jauh-jauh dari kamu katanya.. aku cuma nyengir saja. Tapi terlepas dari semuanya aku memang sudah kadung jatuh cinta sama Arina, dan dia adalah gadis cantik yang berbudi luhur, dia merupakan pahlawan bagi keluarganya dan dia sudah banting tulang dari masih duduk di bangku SMA untuk menyekolahkan adik-adiknya dan pengobatan ibunya yang sering sakit-sakitan Sekolah dan kuliahnya adalah hasil beasiswa.  Karena anaknya memang memiliki kemampuan yang cemerlang, kalau di bandingkan dengan aku bak bumi dan langit, aku anak tunggal yang zaman sekolah sama kuliah selalu membuat orang tua ku harap-harap cemas, kuliahku lama kelarnya karena hobi ku Traveling ke berbagai kota sampai ke tempat-tempat terpencil dan memang hobiku selain traveling aku juga nyambi jadi YouTube dan akunku sudah menghasilkan uang, tapi itu tidak membanggakan bagi kedua orang tua ku terutama ibu, karena baginya aku anak satu-satunya harus dekat dengan orang tua dan bekerja kantoran seperti layaknya orang-orang pada umumnya, rupanya rengekan ibu untuk aku selalu dekat dengannya adalah karena ibu merasa waktunya sudah tidak lama lagi, ibu berpulang saat aku masih berada di Raja Ampat saat kami masih mengerjakan syuting alam liar kami di sana, ibu terjatuh di kamar mandi saat selepas mengambil Wudhu untuk sholat malamnya. Kepergian ibu yang mendadak tentu saja sangat membuat aku dan bapak terpukul, terutama bapak  dia betul-betul sangat terpukul, tahun-tahun pertama setelah kepergian ibu bapak terlihat linglung dan kesehatannya terus menurun dan hal ini yang memaksaku memutuskan keluar dari tim, dan mencari pekerjaan kantoran, ini yang akhirnya mempertemukan aku dengan Ariana (wanita beraroma mawar).

Bunyi berderit dari tempat tidur di sampingku membuyarkan lamunanku, “ belum tidur mas, suara perempuan menegur, oh belum sayang masih ada pekerjaan yang belum selesai kata ku, tidurlah mas katanya sayangi badanmu jangan terlalu lelah katanya sambil beranjak ke kamar Mandi, perempuan yang menegurku tadi adalah Ariana perempuan beraroma mawar, sekarang aromanya sudah bercampur dengan aroma ompol si kecil kami dan aroma ASI basi, tapi menurutku aroma itu lebih indah dari parfume manapun bisikku  pada si kecil kami yang ganteng yang tidur pulas dengan senyum puas.  

Sampit 5 September 2023

FAY

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun