Mohon tunggu...
FAYAKUNARTO
FAYAKUNARTO Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

NIM : 55522120033 - Mahasiswa Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 1 Pemeriksaan Pajak - Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara - Prof. Apollo

19 April 2024   17:42 Diperbarui: 19 April 2024   18:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kegagahberanian Patih Suwanda dalam Audit Kepatuhan Pajak

Tiga utama ciri Patih Suwanda adalah guna, kaya, dan purun. Guna dapat mengandung arti keberhasilan dalam prestasi, keunggulan, nilai tambah, atau potensi. DJP harus punya keunggulan dalam menggali potensi wajib pajak untuk memberikan nilai tambah yang dapat berguna untuk bangsa dan negara. Semua harus dijalankan dengan aturan yang jelas dan tegas dan dilakukan dengan gagah berani bagaikan akan bertempur di medan perang. Karena mengali potensi pajak dari wajib pajak yang tidak patuh adalah perjuangan yang perlu dilakukan untuk negara yang akan berakhir pada kemakmuran rakyat. Hal yang di perjuangkan tersebut tentu akan berguna bagi bangsa dan negara. Namun memang diperlukan aturan yang tegas dan jelas dalam menjalankan proses audit pajak. Selain itu negara juga perlu menerapkan aturan yang berani dalam memberantas korupsi agar hasil dari penggalian potensi pajak dari proses audit pajak tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian hasil dari penggalian potensi pajak dari warga negara melalui proses audit kepatuhan pajak dapat digunakan sesuai tujuan pajak yaitu kemakmuran rakyat.

Ciri lain dari Patih Suwanda adalah Kaya, yaitu dengan menyumbangkan dirinya. Dalam hal ini pegawai DJP harus mempunyai ciri "kaya", kaya dalam arti hatinya Ikhlas dalam menjalankan tugas melakukan proses audit yang sesuai dengan ketentuan yang tegas dan jelas. Keikhlasan hati merupakan ciri kekayaan yang tidak terlihat, namun sebenarnya ada. Dengan mengali potensi dari wajib pajak melalui proses pemeriksaan kepatuhan pajak menjadi tanggung jawab yang di emban oleh DJP. DJP harus bertanggung jawab dengan hati yang kaya (Ikhlas) dalamm menjalankan tugas dan tidak mempermainkan aturan yang berlaku. Serat Tripama memberitahu pembaca tentang pentingnya tanggung jawab.

Selanjutnya ciri lain Patih Suwanda adalah Purun berarti 'bersedia'. Ini berkaitan dengan bersedia memenuhi kewajiban dan melayani bangsa. Dalam hal audit kepatuhan pajak, DJP mempunyai kewajiban untuk melakukan hal tersebut untuk melayani bangsa. Pegawai DJP harus bersedia memenuhi kewajiban dalam melayani bangsa melalui audit kepatuhan pajak untuk menggali potensi pajak dari wajib pajak atau warga negara. Hal tersebut harus dilakukan untuk tujuan kemakmuran rakyat yang merupakan akhir dari melayani bangsa.

 


Membela bangsa sebagai bentuk cinta tanah air - Raden Kumbakarna

Potensi pajak yang digali melalui proses pemeriksaan kepatuhan pajak warga negara harus didasarkan atas rasa cinta tanah air dalam membela bangsa. Dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan proses audit kepatuhan pajak, pihak fiskus harus memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Sehingga dia dapat menahan diri dari bujuk rayu pihak terperiksa untuk meringankan temuan audit.

Nasionalisme Kumbakarna diwakili ketika Kumbakarna pergi ke medan perang untuk berperang melawan pasukan kera demi tanahnya. Tekadnya hanya untuk mempertahankan tanahnya, Alengka. Hal ini disebabkan bahwa Alengka adalah tempat di mana leluhurnya tinggal, tinggal, dan meninggal. Tekadnya gigih mengingat ia memilih mati di medan perang untuk mempertahankan tanahnya daripada melihat tanahnya dirusak oleh orang asing, pasukan kera dari Gua Kiskendha. Sikap nasionalisme Kumbakarna tersebut harus dapat menjadi panutan bagi fiskus dalam menggali potensi pajak yang dapat di ibaratkan sebuah perang. Sikap megesampingkan kepentingan pribadi adalah bentuk rasa cinta tanah air.

Karna orang yang ingin membalas budi Duryudana sebagai lambang kesetiaan, keteguhan dan komitmen.

Karna sebenarnya tokoh yang berada dalam posisi yang sulit. Sebab ia orang baik yang berada di pihak yang salah. Namun ada hal yang dapat menjadi panutan yaitu sikap balas budinya, yang melambangkan kesetiaan, keteguhan, dan komitmen. Sama seperti halnya fiskus yang melakukan penggalian potensi pajak melalui proses pemeriksaan pajak dan menghasilkan penerimaan bagi negara. Namun, terkadang hasil penerimaan pajak itu di salahgunakan oleh oknum atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan pribadi. Namun karena kesetiaan, keteguhan, dan komitmen karna dalam membalas budi pada serat tripama hal-hal negatif di singkirkan dan hanya ditekankan sikap-sikap positif yaitu kesetiaan, keteguhan, dan komitmen yang dapat dijadikan sebagai panutan. Fiskus dalam hal ini perlu memiliki sikap kesetiaan, keteguhan, dan komitmen dalam menjalankan audit kepatuhan pajak pada warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun