Mohon tunggu...
Fawaizzah Watie
Fawaizzah Watie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Perempuan. Duapuluhan. \r\n\r\n\r\nhttp://fawaizzah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Telingaku Ditusuk Jarum

14 Januari 2010   01:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:28 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Sekarang satunya ya Mba! Ditahan yah” sambil menekan jarum ke kupingku, terus dicabut lagi, ditekan lagi…..

“Ihhh……aw…aw…aw…aw…sakiiiiiiiiiiiitttttttt”

“Waaah yang ini kok susah ya Mba!” perasaanku jadi tambah ga enak neh!

“Mba Susi, tolong bantuin nekan donk! Ini agak susah masuknya”s uster cantik itu meminta bantuan temannya.

“Aduh Sus, yang itu tak usah dilanjutkan sajalah” pintaku.

“Eh sembarangan, masa pake anting sebelah saja” ibuku sudah nyerocos duluan.

“Sakiiiittt……..”

“Nangis saja kalau mau nangis” apal banget tuh ibuku, kalo anaknya super duper cengeng, tapi sepertinya beliau belum tahu kalau anaknya yang manis ini sudah tidak cengeng lagi, kecuali kepepet.

“Siapa yang nangis?” sanggahku sambil nutup idung. Bukan karena ada bau bangkai sodaraku, tapi itulah kebiasaanku kalau nahan sakit. Selain nutup idung biasanya juga nutup mata.

“Dilanjut tidak ini?” tanya susternya.

“Lanjutkan saja Sus!” ihhh….semangat amet seh ngeliahat anaknya kesakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun